Pilpres 2024
Memanas, Aksi Mahasiswa Tuntut Makzulkan Jokowi Mulai Bakar Spanduk Caleg di Harmoni Sekitar Istana
Ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut memakzulkan Joko Widodo sebagai presiden mulai bakar spanduk
WARTAKOTALIVE.COM -- Ratusan mahasiswa berunjuk rasa menuntut memakzulkan Joko Widodo sebagai presiden atau orang nomor 1 di Indonesia, Rabu (7/2/2024).
Mereka melakukan aksi long march atau berjalan kaki dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, di sekitaran Istana.
Sejumlah mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di Harmoni, Jakarta Pusat, mengumpulkan dan membakar spanduk calon anggota legislatif (caleg), Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Mahasiswa Nilai Jokowi Pantas Dimakzulkan Karena Lakukan Perbuatan Tercela Dukung Salah Satu Paslon
Pantauan Kompas.com, mereka mulai membakar spanduk sekitar pukul 18.30 WIB.
Setumpuk spanduk diletakkan di beberapa titik, lalu dibakar satu per satu hingga api membara.
Sementara itu, asap membubung tinggi, memenuhi area di tikungan Jalan Ir H Juanda menuju Jalan Majapahit.
Hingga pukul 18.58 WIB, massa aksi masih melakukan orasi di atas mobil komando. Api dari pembakaran spanduk caleg mulai mengecil, tetapi asapnya masih menyeruak dan membuat area demo terasa sesak.
"Kami kumpulkan banner itu yang sudah rusak. (Itu pesan) kepada partai politik yang memainkan sandiwara selama masa kampanye ini," ujar koordinator lapangan bernama Fadli kepada wartawan.
"Tidak ada memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi memperjuangkan kepentingan pemenangannya saja," imbuh dia.
Baca juga: Tolak Pemilu Curang, Ratusan Mahasiswa Tuntut Makzulkan Jokowi sebagai Presiden RI
Para mahasiswa menilai Jokowi telah melakukan kecurangan dengan terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon presiden yang maju dalam kontestasi politik 2024.
Yang mana, Jokowi diduga mendukung pasangan calon nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti, Lamdahur Pamungkas sesaat sebelum melakukan aksi longmarch menuju Harmoni, Rabu (7/2/2024)
"Kami teman-teman mahasiswa dan juga aktivis lainnya dan pemuda melihat, Jokowi ini sudah melakukan perbuatan tercela," kata Lamdahur.
"Salah satunya, ia mengintervensi politik dengan mendukung salah satu paslon secara implisit yang dimana merugikan masyarakat banyak," lanjutnya.
Akibat keberpihakan Jokowi tersebut, Lamdahur memandang jika kini banyak bahan pokok yang harganya naik, politisasi bansos, hingga pencorengan konstitusi negara.
Baca juga: Isu Makzulkan Jokowi Menceruat Jelang Aksi Peringati Reformasi, Gerindra: Rakyat Jangan Terprovokasi
Padahal, lanjut dia, reformasi Indonesia diraih secara berdarah-darah dalam proses perjuangan yang panjang.
"Namun dilukai dalam kepemimpinan Pak Jokowi. Di sini rasanya kami perlu untuk menegur secara keras, bahwasannya layak rasanya sudah dilakukan proses-proses pemakzulan Jokowi," kata Lamdahur.
Selain itu, Lamdahur menyebut bahwa aksi yang akan digelar di Harmoni hari ini bertujuan untuk menyampaikan pada publik bahwasanya reformasi telah dihancurkan dan dicederai.
Bahkan, katanya para menteri di Kabinet Joko Widodo sudah secara terang-terangan memihak paslon nomor 2.
"Yang di mana (tujuannya) ingin memperoleh kemenangan dengan cara melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan salah satunya mencoreng konstitusi dengan perubahan yang ada di Mahkamah Konstitusi," kata Lamdahur.
Lamdahur menyampaikan kali ini dia bersama mahasiswa lain membawa empat tuntutan yang secara garis besarnya untuk mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas soal pemakzulan kekuasaan Jokowi.
"Kami ingin menegur, bahasanya menjewer Bapak Joko Widodo selaku yang terhormat, bahwasanya wewenang bapak harus dibatasi," ungkap dia.
"Kalau dalam arti kekuasaan Bapakmu dilanjutkan, tidak seperti ini caranya. Harus ada proses-proses konstitusi, proses demokrasi, dan proses etik moral yang harus diperhatikan dan dihargai secara publik," katanya.
Baca juga: Isu Makzulkan Jokowi Berembus Jelang Aksi 21 Mei, Legislator Gerindra: Santai, Rakyat Makin Cerdas
Ratusan mahasiswa yang menyuarakan aksi hari ini tak hanya membawa tuntutan soal pemakzulan Jokowi, melainkan ada tiga tuntutan lainnya.
Di antaranya memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, mendesak agar para menteri mundur dari kabinet pemerintahan kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Serta menyerukan protes di seluruh wilayah Indonesia sampai Presiden Joko Widodo benar-benar dimakzulkan dari jabatannya.
Selain itu, mereka juga membawa 10 isu krusial, yakni terkait pemilu curang, korupsi, kolusi dan nepotisme.
Lalu soal konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, serta kebebasan sipil.
Mereka juga menyoroti soal kadilan ekonomi dan gender, kemudian kekerasan aparat, dan produk hukum bermasalah. (m40)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo di Harmoni, Mahasiswa Kumpulkan dan Bakar Spanduk Caleg",
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.