Pilpres 2024

Mahasiswa Akui Dapat Intimidasi dari Pendukung Paslon Nomor 2 Sebelum Unjuk Rasa Pemakzulan Jokowi

Wapres Mahasiswa Universitas Trisakti Lamdahur Pamungkas beberkan jenis intimasi yang diterima mahasiswa sebelum unjuk rasa tuntut pemakzulan Jokowi.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Nuri Yatul Hikmah
Wapres Mahasiswa Universitas Trisakti Lamdahur Pamungkas beberkan jenis intimasi yang diterima mahasiswa sebelum unjuk rasa tuntut pemakzulan Jokowi. 

WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN - Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa tuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mereka lakukan long march dari Universitas Trisakti hingga Harmoni, Jakarta Pusat.

Namun, sebelum melakukan aksi unjuk rasa tuntut pemakzulan Presiden Jokowi, ratusan mahasiswa yang melakukan long march dari Universitas Trisakti itu sempat mendapatkan intimidasi.

Wakil Presiden (Wapres) Mahasiswa Universitas Trisakti, Lamdahur Pamungkas, mengatakan bahwa intimidasi itu berupa doksing hingga fitnah.

Ironisnya, Lamdahur meyebut bahwa pelaku merupakan salah satu mantan penggerak gerakan mahasiswa yang kini merapat menjadi pendukung calon presiden (capres) nomor urut 2 (Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka).

"Jadi gini polanya. Pola penggembos atau reaksi publik. Itu polanya yang terlihat di setiap kampus," kata Lamdahur di depan Universitas Trisakti, Rabu (7/2/2024).

"Pertama, rektorat diintimidasi, baik rektorat rektor langsung atau wakil rektor," ujar Lamdahur.

Baca juga: Mahasiswa Nilai Jokowi Pantas Dimakzulkan Karena Lakukan Perbuatan Tercela Dukung Salah Satu Paslon

"Kemudian, wakil rektor-nya ini mengindikasikan itu ke para mahasiswanya. Setiap Ketua BEM yang ingin melakukan demokrasi itu difitnah. Ditunggangi aksinya dan dipelopori oleh salah satu paslon," imbuhnya.

Padahal, lanjut Lamdahur, hal tersebut tidaklah benar.

Pasalnya, para mahasiswa selalu melakukan proses konsolidasi dan diskusi kala membahas soal situasi negara saat ini.

"Tujuannya apa, kami difitnah dan ditunggangi? Penggembosan massa aksi, ketidakpercayaan dalam institusi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan organisasi lainnya, banyak pun fitnahan-fitnahan yang juga dilontarkan para oknum," jelas Lamdahur.

Lamhadur memandang bahwa situasi politik yang saat ini terjadi di Indonesia, perlu direspons oleh berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, NGO, dan apapun profesinya.

Baca juga: Sebagai Anak Polisi, Ganjar Pranowo Kecewa Soal Rektor yang Diminta Buat Testimoni Dukung Jokowi

Ada ancaman lain yang diterima para mahasiswa sebelum menjalankan aksinya.

Ancaman itu berbunyi, 'Kalau kalian berdemonstrasi Pak Jokowi, kami tidak segan untuk mengganggu kalian'.

Bahkan, pengancam itu tak segan menantang pelaksana aksi jika benar-benar melakukan demonstrasi dan membawa isu Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved