Berita Jakarta

Aksi 100 Hari Genosida di Palestina, Wakil MPR Minta Indonesia Tegas Tolak Penjajahan Israel

Ribuan orangdan berbagai organisasi kembali melakukan aksi di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2023).

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Suasana aksi 100 Hari Genosida di Gaza, Palestina. Masyarakat sipil dan sejumlah organisasi menggelar aksi di depan Kedubes Amerika Serikat, Sabtu (13/1/2024). 

Aksi 100 Hari Genosida di Palestina, Wakil MPR RI Minta Indonesia Tegas Tolak Penjajahan Israel 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR — Membawa atribut bendera serta syal bernuansa Palestina, ribuan masyarakat dan berbagai organisasi kembali melakukan aksi di depan Kedutaan Besar/ Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2023).

Mereka menggelar aksi dalam rangka memeringati 100 hari genosida di Gaza, Palestina.

Tak hanya itu, masyarakat juga menggelar doa bersama dan menuntut agar pemerintah bisa mendorong gencatan senjata demi kemerdekaan Palestina.

Dalam aksi yang digelar sejak pukul 05.30 WIB, turut hadir Wakil Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Dia menyampaikan orasinya terkait kemerdekaan Palestina.

Menurutnya, bangsa Indonesia harus menunjukkan sikap tegas terhadap penolakan penjajahan yang dilakukan Israel, sebab sudah mengarah pada genosida.

Baca juga: Massa Majelis Ormas Indonesia Geruduk Kedubes Amerika Suarakan Kebebasan Palestina

"Luar biasa kembali bangsa Indonesia saat ini membersamai bangsa-bangsa dunia harus menolak kejahatan penjajahan Israel terhadap Gaza, terhadap Palestina," kata Hidayat saat menyampaikan orasi, Sabtu.

Setelahnya, Hidayat menyampaikan rasa terima kasih kepada Majelis Ormas Islam (MOI) dan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM), serta seluruh umat Islam ataupun tokoh yang telah hadir meramaikan 100 Hari Genosida Gaza. 

Ia juga berterima kasih pada Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia yang telah menunjukkan sikap tegas dalam menolak aksi zionis Israel yang mengusir warga Palestina dari tanahnya sendiri.

"Itu yang memang harus dilakukan sejak awal karena Indonesia sikapnya sudah jelas, dari awal membela Palestina," kata dia.

Untuk informasi, aksi 100 Hari Genosida Palestina itu membawa sejumlah tuntutan dan sikap yang disuarakan lewat orasi. 

Mereka meminta delapan hal kepada pemerintah Indonesia untuk dapat diselesaikan dengan baik. Di antaranya:

1. Menuntut gencatan senjata permanen, permanen ceasefire di seluruh Gaza dan Palestina;

2. Membuka blokade secara menyeluruh agar akses bantuan kemanusiaan dapat masuk ke seluruh pelosok Gaza;

Baca juga: Menlu Retno Marsudi Ceritakan Kondisi Pedih di Gaza, 1 Toilet untuk 700 Pengungsi

3. Menuntut negara negara dunia segera menghentikan seluruh bantuan militer dan ekonomi pada penjajah Israel;

4. Mengajak negara negara dunia mendukung Afrika Selatan yang sedang menuntut penetapan Israel sebagai pelaku genosida terhadap bangsa Palestina di Mahkmah Internasional;

5. Menuntut Mahkamah Interasional untuk menyatakan Israel sebagai pelaku genosida atas pelanggaran konvensi PBB tahun 1948 tentang pencegahan dan penghukuman kejahatan genosida;

6. Menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk segera menyeret para pemimpin Israel, terutama Perdana Menteri Israel dan Presiden Israel sebagai penjahat perang;

7. Menuntut PBB agar menghapus hak veto terhadap lima negara anggota, anggota tetap dewan keamanan yang sering kali disalahgunakan untuk kepentingan yg tidak sesuai dengan tujuan dewan keamanan;

8. Mengapresiasi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi atas partisipasinya sebagai saksi yang memberatkan, memberatkan kejahatam genosida Israel dalam Mahkamah Internasional dan mendorong Indonesia menggunakan seluruh kekuatan diplomasi dan milter bergabung dengan komunitas internasional yang lebih luas, untuk membantu rakyat Palestina dalam menghadapi perang yang dilancarkan Israel. (m40)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved