Kasus Pemerasan Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Endus Indikasi Pencucian Uang

Padahal, Firli Bahuri sudah menjadi tersangka pada kasus pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Menurut Irjen Karyoto, pihaknya sedang mengembangkan kasus lain yang dilakukan Firli Bahuri.

"Untuk menahan orang  itu kan, kami punya taktik dan strategi. Karena ini kelihatannya perkaranya berkembang," ujar Karyoto, Kamis (28/12/2023).

"Kalau berkembang, nanti kami tidak mau dikatakan menyicil perkara ya. Kalau nyicil perkara itu, saya punya terhadap satu tersangka itu punya tuduhan, satu saya selesaikan, nanti mau habis tambah satu lagi. Itu tidak boleh," lanjutnya.

Namun, Karyoto tak menjelaskan secara detail apa perkara lain tersebut.

Ia menuturkan, saat ini pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti baru.

Baca juga: Hindari Wartawan, Firli Bahuri Menyelinap Masuk Bareskrim Polri, Kuasa Hukum: di Dalam dari Pagi

"Makanya kami kumpulkan dahulu. Baru nanti kami jadikan satu," sambung jenderal bintang dua itu.

Jika seluruh perkara terkait dalam kasus tersebut tuntas jadi satu, ia mengatakan pihaknya akan menentukan penahanan Firli.

"Menahan tuh gampang kok. Hari ini kami kalau memang bisa saya tahan, saya tahan. Ya tapi kan kami perlu taktik dan strategi yang tepat sehingga nanti kami jangan buang-buang waktu," ucapnya.

"Dan jangan sampai kami juga menghukum orang berlebihan. Ditahan, nanti ditahan lagi, enggak cukup, carikan perkara lagi. Tidak boleh, ya. Kami semuanya harus fakta," lanjutnya.

Irjen Karyoto juga angkat bicara soal tudingan dari kubu Firli Bahuri bahwa dia pernah bertemu dengan SYL.

Pertemuan antara Karyoto dan SYL guna membuat pengaduan masyarakat (dumas) kasus pemerasan.

Mendapat tudingan tersebut Irjen Karyoto pun membantah.

Ia menyatakan bahwa tidak pernah bertemu dengan SYL.

"Saya jawab ya, saya tidak pernah bertemu dengan (Syahrul) Yasin Limpo, pak Dirkrimsus saksinya, saya tidak pernah bertemu dengan Yasin Limpo," ujar Karyoto.