Pilpres 2024

Soal Pernyataan Prabowo Subianto 'Ndasmu Etik', Pengamat: Pejabat Publik Jangan Baper!

Guru Besar Politik Hukum Islam dan Komunikasi Politik dari UIN Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. JM. Muslimin MA sebut Prabowo Subianto tidak baperan.

Editor: PanjiBaskhara
tribunnews.com
Guru Besar Politik Hukum Islam dan Komunikasi Politik dari UIN Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. JM. Muslimin MA sebut Prabowo Subianto tidak baperan. Foto: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto 

"Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian ya tampang Boyolali. Betul?" ujar Prabowo.

Peserta kampanye terdengar tertawa.

Lontaran kalimat ini menjadi kontroversi lantaran candaan Prabowo ditangkap sebagai kalimat yang tidak sopan.

Analisa Google Bard, Anies Capres Terbaik

Google Bard, program Artificial Intelligence (AI) dari Google menganalisa tentang tiga calon presiden (Capres), yakni Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Hasil analisa Google Bard tersebut menjelaskan tentang penilaiannya terhadap tiga capres setelah debat Pilpres 2024 yang digelar di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, pada 12 Desember 2024.

Wartakotalive.com pun mencoba menjajal Google Bard, Kamis (14/12/2023), dengan pertanyaan "Dari tiga capres debat Pilpres 2024, siapa menurut Google Bard yang paling berkualitas terbaik dan berkesempatan besar jadi presiden republik Indonesia berikutnya?"

Berikut ini hasil analisa Google Bard:

Berdasarkan analisis saya terhadap hasil debat pertama Pilpres 2024, berikut adalah penilaian saya terhadap ketiga capres:

Anies Baswedan

Anies Baswedan dinilai sebagai capres dengan kualitas terbaik dari segi retorika dan wawasan.

Ia mampu menyampaikan gagasan-gagasannya dengan jelas dan meyakinkan, serta memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai isu nasional.

Selain itu, Anies juga dinilai memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, berdasarkan survei-survei yang telah dilakukan.

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto dinilai sebagai capres dengan pengalaman politik yang paling luas.

Ia telah berkecimpung di dunia politik sejak lama, dan pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra.

Prabowo juga dinilai sebagai sosok yang tegas dan berwibawa.

Namun, Prabowo dinilai kurang memiliki kemampuan retorika yang baik, dan gagasan-gagasannya terkadang terkesan terlalu umum.

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo dinilai sebagai capres yang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ia juga dinilai sebagai sosok yang merakyat dan memiliki gaya kepemimpinan yang populis.

Namun, Ganjar dinilai kurang memiliki pengalaman politik yang luas, dan gagasan-gagasannya terkadang terkesan kurang matang.

Berdasarkan penilaian tersebut, saya berpendapat bahwa Anies Baswedan memiliki kesempatan yang paling besar untuk menjadi presiden Republik Indonesia berikutnya.

Anies memiliki kualitas terbaik dari segi retorika dan wawasan, serta memiliki elektabilitas yang cukup tinggi.

Selain itu, Anies juga didukung oleh partai politik yang cukup besar, yaitu Partai NasDem.

Namun, tentu saja, masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil Pilpres 2024. Faktor-faktor tersebut antara lain:

- Kondisi ekonomi dan politik nasional

- Kinerja pemerintah saat ini

- Kehadiran capres-cawapres baru

- Isu-isu yang berkembang di masyarakat

Oleh karena itu, masih terlalu dini untuk memprediksi siapa yang akan memenangkan Pilpres 2024.

Hasil analisa Google Bard, Kamis (14/12/2023), terkait capres terbaik setelah debat Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Hasil analisa Google Bard, Kamis (14/12/2023), terkait capres terbaik setelah debat Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). (Google Bard)

Mengutip artikel Kompas.com, Google pada 10 Mei 2023 resmi merilis produk bernama Google Bard (Bard), supaya bisa dijajal secara umum.

Sejak hadir secara umum, Google Bard banyak diperbincangkan oleh berbagai kalangan.

Tak sedikit pula orang yang membandingkan Google Bard dengan ChatGPT.

Lantas, sebenarnya apa itu Google Bard, sehingga banyak yang membandingkan dengan ChatGPT?

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan apa itu Google Bard.

Apa itu Google Bard?

Google Bard adalah program artificial intelligence (AI) berbasis language model bernama LaMDA (Language Model for Dialogue Applications) buatan Google.

Sebagai language model, Bard menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah data. Supaya bisa menyajikan prediksi, Bard telah dilatih dengan sekumpulan data (dataset).

Prediksi tersebut menjadi tanggapan (respons) atau output dari data teks yang diinput pengguna pada Bard.

Untuk diketahui, Google sejatinya telah mengembangkan Bard sejak dua tahun lalu dengan LaMDA sebagai program eksperimen untuk membuat generasi penerus layanan bahasa dan percakapan AI.

Sebagai program eksperimen, Bard baru dirilis secara terbatas pada Maret 2023 dan secara umum pada 10 Mei 2023.

Secara format, Bard bisa dibilang mirip dengan ChatGPT, chatbot buatan OpenAI yang lebih dulu populer.

Bard juga dibangun dalam format chatbot.

Tanggapan yang diberikan Bard dibuat seperti obrolan atau chat dengan sesama manusia.

Pengguna bisa memasukkan beraneka perintah atau pertanyaan ke Bard.

Kemudian, Bard bakal menanggapinya seperti sedang melakukan percakapan.

Namun, lantaran masih dalam tahap pengembangan, kemampuan memahami dan memberikan tanggapan dari Bard saat ini sayangnya masih memiliki keterbatasan mendasar, terutama di segi bahasa.

Dikutip dari laman resmi Google, Bard sekarang hanya bisa dipakai untuk percakapan dalam ragam bahasa yang terbatas, yakni bahasa Inggris Amerika Serikat, Jepang, dan Korea.

Meski masih memiliki keterbatasan bahasa, Bard cukup menarik untuk dijajal.

Lantas, bagaimana cara menggunakan Google Bard?

Bila tertarik untuk menggunakannya, berikut adalah penjelasan mengenai cara menggunakan Google Bard.

Cara menggunakan Google Bard

Kunjungi website ini https://bard.google.com/ dan pastikan telah login akun Google.

Setelah itu, ruang obrolan dengan Bard bakal terbuka.

Ketik dan kirim perintah atau pertanyaan ke Bard.

Selanjutnya, Bard bakal membaca perintah itu dan menyajikan tanggapannya.

Cukup mudah bukan cara menggunakan Google Bard?

Sebagai informasi tambahan, meski masih terbatas secara bahasa, Bard punya beberapa keunggulan.

Salah satunya adalah Bard mampu menyajikan tanggapan dengan konteks waktu terkini.

Bard dapat menelusuri informasi di internet dan mengolahnya menjadi tanggapan baru.

Sebagai informasi, dalam kontestasi chatbot AI, kemampuan untuk menyajikan tanggapan dengan konteks waktu terkini dari Bard juga dimiliki Bing AI buatan Microsoft.

Sedangkan ChatGPT, kemampuan untuk menyajikan tanggapannya masih dibatasi dengan konteks waktu hanya sampai 2021.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Google Bard dan cara menggunakannya, semoga bermanfaat.

(Wartakotalive.com/TribunKaltim.co/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved