Ini Cara Pemprov Sumsel Antisipasi Banjir di Wilayahnya
Peningkatan infrastruktur drainase dan memperbaiki perilaku masyarakat akan berdampak baik untuk mengantisipasi terjadinya banjir pada sebuah wilayah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Peningkatan infrastruktur drainase dianggap penting untuk mengurangi dampak bencana banjir.
Hal ini ditekankan penjabat (pj) gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni.
Ia menilai peningkatan infrastruktur drainase di seluruh wilayahnya wajib dilakukan.
Cara tersebut untuk mengantisipasi adanya bencana banjir saat tingginya intesitas hujan.
"Diperlukan upaya sedini mungkin untuk mencegah terjadinya bencana tersebut, kondisi alam seperti iklim dan cuaca tentunya ini sesuatu yang kondisi alamiah yang tidak mungkin diubah. Tetapi diantisipasi dengan memperbaiki infrastruktur drainase dan perilaku masyarakat," kata Fatoni melalui keterangan yang diterima, Minggu (17/12/2023).
Menurut Fatoni, peningkatan infrastruktur drainase penting dilakukan karena menjadi saluran pembuangan utama air.
Ia berharap jika hal itu dilakukan banjir tidak menggenangi pemukiman dan kawasan pertanian warga sekitar.
Fatoni menyebut antisipasi banjir dan tanah longsor tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan butuh kerja sama secara komprehensif untuk mengatasinya.
"Kalau bicara masalah hulunya tentu masih banyak yang harus dilakukan seperti perbaikan kondisi degradasi alam, tata ruang, tata guna lahan dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu berdasarkan dari data kejadian bencana yang terjadi di Provinsi Sumsel pada Tahun 2022, tercatat sebanyak 147 kali kejadian bencana.
Kemudian, pada tahun 2023 sampai dengan akhir November 2023 tercatat sebanyak 69 kali kejadian bencana.
"Mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan kami, bencana ini tidak bertambah lagi. Walaupun terjadi, kami berharap tidak sampai menimbulkan kerusakan sarana atau prasarana bahkan korban jiwa," ujarnya Fatoni.
| Kesang Bongkar Misteri Hilangnya Mak Onah saat Terjadi Musibah Longsor di Cosolok Sukabumi |
|
|---|
| Berharap Bantuan, Erwin Pasrah Lihat Rumahnya Hancur Diterjang Tanah Longsor dan Banjir di Depok |
|
|---|
| Santri di Megamendung Bogor Jawa Barat Jadi Korban Longsor Saat Sedang Siapkan Makanan Buka Puasa |
|
|---|
| 35 Desa di Kabupaten Bogor Dilanda Bencana Alam, Korban Terdampak Mencapai 449 Jiwa |
|
|---|
| Detik-detik Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Megamendung Bogor Hingga Tewaskan Santri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20171230-jembatan-ampera_20171230_152005.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.