Pemilu 2024

Kaesang dan PSI Kena Getah, Warga DIY Marah pada Ade Armando, Ancam Copoti Baliho dan Spanduk

Warga DIY marah pada Ade Armando, akibatnya PSI dan Kaesang Pangarep kena getah. Warga ancam mencopoti baliho dan spanduk.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Nurma Hadi
Ilustrasi - Baliho Kaesang sebagi Ketua Umum PSI yang ada di DIY terancam dicopoti warga, jika PSI tak memberikn sanksi pada Ade Armando. 

Adapun pernyataannya itu terkait aksi BEM UI, UGM, dan beberapa perwakilan BEM dari universitas lainnya yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Ade khususnya mengkritik kaos yang digunakan mahasiswa tersebut yang bertuliskan 'republik rasa dinasti.'

"Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," ujarnya dalam cuitan di akun X pribadinya, Sabtu (2/12/2023).

Topeng Ade Armando Dilarung

Sejumlah warga Kota Yogyakarta menggelar larung sukerta sebagai respon pernyataan Ade Armando, Selasa (5/12/2023).
Sejumlah warga Kota Yogyakarta menggelar larung sukerta sebagai respon pernyataan Ade Armando, Selasa (5/12/2023). (Tribunjogja.com/Miftahul Huda)

Beberapa warga Kota Yogyakarta menggelar Larung Sukerta untuk merespon pernyataan Ade Armando yang menganggap Yogyakarta sebagai simbol politik dinasti, sebab Gubernur DIY dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Larung Sukerta digelar di Sungai Gajahwong , Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (5/12/2023).

Pihak penyelenggara menyebut larung dimaksudkan untuk membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando.

"Larung Sukerta ini bagaimana orang Jogja melawan apa yang dilakukan Ade Armando kepada warga Jogja dengan cara melarung kedunguan hati, nalar pikir Ade Armandon terhadap konstitusi maupun sejarah Jogja," kata koordinator aksi Pedro, ditemui di lokasi.

Dia menjelaskan Yogyakarta dikenal sebagai wilayah eksis melalui kebudayaan.

"Makanya cara kami laku budaya menggelar Larung Sukerta , melarung kedunguan pola pikir Ade Armando," tegasnya.

Proses Larung dimulai dari menyalakan dupa, kemudian peserta larung berbaris dengan dipimpin seorang perempuan yang tampak membaca rapal.

Di depan mereka terdapat sosok memakai topeng kotak bergambar Ade Armando.

Ornamen yang digunakan yakni dari tempat sampah yang dianyam.

Mereka kemudian berjalan menuju Sungai Gajahwong secara beriringan sembari melantunkan tembang jawa.

Sesampainya di sungai, aksi larung pun dimulai.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved