Pemilu 2024

Usai Diperiksa Polisi, Jubir TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono Berharap Tak Menerima Intimidasi

Aiman Witjaksono memastikan dirinya hingga saat ini tidak mendapat ancaman buntut pernyataannya

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan L Q
Aiman Witjaksono usai diklarifikasi Polda Metro Jaya sebagai saksi terlapor di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023) malam. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono memastikan dirinya hingga saat ini tidak mendapat ancaman buntut pernyataannya soal oknum Polri tidak netral di Pemilu 2024.

Hal tersebut Aiman sampaikan usai diklarifikasi Polda Metro Jaya sebagai saksi terlapor di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023) malam.

"Ancaman berupa apa nih misalnya? kalau saya ya berharap tidak ada ancaman, saya berharap tidak ada intimidasi apapun," ujar dia. 

Eks jurnalis itu kemudian menyinggung soal Pemilu mendatang yang harus dilaksanakan secara gembira dan suka cita.

"Dan saya percaya bahwa kita harus melaksanakan pemilu ini, sepakat dengan sukacita, tapi juga jangan lupakan pemilu ini juga harus berlangsung secara jujur dan adil," katanya.

Baca juga: Sempat Tuding Tidak Netral di Pemilu 2024, Aiman Witjaksono Kini Mengaku Cinta Polri

Dalam pemeriksaan hari ini, Aiman mengaku dicecar sebanyak 60 pertanyaan.

Pemeriksaan yang digelar di lantai 5 ruang pemeriksaan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berlangsung selama sekira 5,5 jam.

Materi pemeriksaan seputar pernyataannya pada 11 November 2023 lalu di Media Center TPN, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat.

Adapun sejumlah barang bukti turut diberikan kepada penyidik terkait kasus itu.

"Saya hadir hari ini, untuk membuktikan bahwa pernyataan yang saya sampaikan tidak berdiri sendiri, tapi juga ada berkas-berkas yang juga mendukung dari pernyataan saya dan saya sudah serahkan sepenuhnya ke tim hukum dan tadi sebagian bukti sudah diserahkan ke penyelidik," ucap Aiman.

"Jadi berita acara klarifikasi sudah saya jawab, ada sekitar 60 pertanyaan, sekitar 5,5 jam. Tadi ada istirahat juga untuk ishoma dan kemudian alhamdulillah malam ini selesai. Kami berharap demokrasi tetap tumbuh di negeri kita untuk kemudian kita terus kembangkan, jangan sampai tergerus apa lagi runtuh," lanjut dia.

Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy menyebut, pernyataan yang disampaikan Aiman murni bicara soal upaya untuk menjaga proses demokrasi agar bisa berjalan secara baik.

"Apa yg disampaikan oleh Mas Aiman dalam proses pemeriksaan, yang pada intinya adalah kami sampaikan yang berkaitan yang berhubungan dengan pernyataan Mas Aiman pada waktu itu. Yang pada intinya adalah kami pengin bilang itu bukan bagian dari hoaks, apalagi ada intensi atau niat untuk mencemarkan nama baik atau lembaga maupun perorangan," katanya.

"Jadi itu murni bicara soal upaya untuk menjaga proses demokrasi bisa berjalan dengan baik dan poin lainnya adalah selain kami kemudian juga diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pertanyaan dari kata perkata, kalimat per kalimat, tentu saja kami juga melampirkan informasi dan bukti yang kami miliki meskipun ini masih dalam proses klarifikasi," sambung dia. 

Aiman Witjaksono Kini Mengaku Cinta Polri

Diberitakan sebelumnya, Aiman Witjaksono memenuhi panggilan sebagai saksi terlapor terkait tudingan aparat tidak netral di Pemilu 2024.

Aiman Witjaksono menegaskan, dirinya tidak ada niatan untuk menuding aparat berlaku tak netral di Pemilu 2024 dengan pernyataan sebelumnya.

Justru sebaliknya, Aiman mengaku dirinya mencintai institusi Polri, mengingat selama 22 tahun dirinya sudah melakukan liputan di lingkungan Polri.

"Jadi ini bagian dari mengingatkan saya 22 tahun liputan di lingkungan Polri dan saya mencintai institusi Polri," katanya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

"Jadi apa yang saya sampaikan ini bukan terkait institusi. Apa yang saya sampaikan adalah bentuk kecintaan saya terhadap kepolisian," ujarnya.

Baca juga: Aiman Witjaksono Mengaku Mencintai Institusi Polri, Tak Ada Maksud Tuding Tak Netral di Pemilu 2024

Dikatakan Aiman, informasi yang dia dapat soal netralitas aparat itu diharapkannya salah.

"Tapi saya berharap informasi yang saya terima dari teman-teman internal kepolisian itu salah dan saya meyakini bahwa institusi Polri masih menjaga netralitasnya itu juga saya sampaikan di dalam konferensi pers kala itu," tuturnya.

Aiman Witjaksono sendiri hadir dengan membawa bukti dan sudah diserahkan kepada tim kuasa hukum yang nantinya akan diserahkan kepada penyidik.

Namun, tak disebutkan secara rinci bukti apa saja yang sudah dipersiapkan oleh pihak Aiman.

"Apa yang saya miliki berkas-berkas termasuk juga bukti sudah saya serahkan kepada tim hukum di TPN," kata Aiman.

Aiman lagi-lagi merasa janggal pelaporan terhadap dirinya tersebut.

"Pertama pelaporannya dilakukan satu hari serentak dengan enam pelapor sekaligus," ucapnya.

"Yang kedua saat dilaporkan atas ujaran kebencian yang terkait dengan SARA suku agama ras dan antaragolongan yang ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara. Tentu hal ini menjadi pertanyaan ada apa ini semua," ujarnya.

Dalam kasus ini, diketahui total ada enam pihak yang telah resmi melaporkan Aiman, yaitu Front Pemuda Jaga Pemilu; Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia; Jaringan Aktifis Muda Indonesia; Aliansi Gerakan Pengawal Demokrasi; Barisan Mahasiswa Jakarta; dan Garda Pemilu Damai.

Aiman dilaporkan dengan dijerat Pasal 28 (2) Jo Pasal 45 Ayat (2)UU RI NO.19 Th 2016 tentang perubahan atas UU RI NO. 1 Th 2008 Tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-undang No.1 TH 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.

Temukan Ada Kasus Ketidaknetralan

Sementara itu, kubu Ganjar Pranowo-Mahfud mengaku menemukan sejumlah kasus ketidaknetralan aparat dalam Pemilu 2024.

Salah satu temuan itu, ialah pemasangan kamera pengawas (CCTV) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah yang terhubung langsung dengan sejumlah Polres di Jawa Timur.

Aiman pun berpendapat, integrasi kamera pengawas di KPU dengan Polres setempat bisa dijadikan alat untuk memantau dan mengintimidasi penyelenggara dan pengawas pemilu.

Penggunaan kamera itu, dikatakan Aiman, seharusnya difokuskan pada pengawasan surat suara setelah pencoblosan, tetapi pemantauan justru telah dimulai sebelum periode kampanye.

"Ini firm (dugaan kuat). Tidak hanya satu (orang pemberi informasi), ada banyak yang menginformasikan kepada saya," kata Aiman, Senin, (13/11/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Baca juga: Izin Istri dan Anak, Aiman Witjaksono Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya, Langsung Ditahan?

Aiman mengaku khawatir potensi intervensi aparat dalam kontestasi politik tahun depan, terutama intervensi demi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Informasi tersebut, Aiman dapatkan dari sejumlah sumber polisi yang mengaku tidak nyaman diperintah atas untuk membantu memenangkan pasangan itu.

Selain itu, Aiman juga turut menyoroti baliho Prabowo-Gibran yang diduga dipasang oleh polisi.

Hal tersebut, dinilai akan menambah kekhawatiran akan adanya tindakan yang tidak netral oleh aparat.

Mengenai hal tersebut, Aiman pun mendesak aparat kepolisian untuk bersikap netral dan menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

Baca juga: Aiman Witjaksono Mengaku Mencintai Institusi Polri, Tak Ada Maksud Tuding Tak Netral di Pemilu 2024

Aparat Tidak Netral di Pemilu 2024

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono - Aiman Witjaksono menyebut terdapat oknum Polri tidak netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Informasi itu secara eksklusif didapatkan Aiman melalui beberapa temannya di kepolisian.

Pernyataan Aiman soal oknum polisi tak netral juga diperkuat melalui pemberitaan Harian Media Indonesia.

Aiman yang dilaporkan tersebut mengaku bingung, karena pernyataannya soal ada oknum polisi tak netral malah berujung dilaporkan.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono ditemui di Media Center TPN, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono ditemui di Media Center TPN, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Menurut Aiman, harusnya pernyataannya bisa dibantah dengan data-data, bukan malah dilaporkan.

"Kalau sesuai ada data-data yang mungkin dirasa kurang tepat kan bisa dilakukan dengan jawaban dan lain sebagainya, bukan dengan pelaporan," ujar Aiman. 

Dalam hal ini, Aiman menegaskan pernyataannya itu sama sekali tidak bermaksud menyinggung institusi kepolisian.

"Apalagi saya menggunakan istilah oknum. Bukan menunjuk institusi, ini harus digarisbawahi," ucapnya.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved