Pilpres 2024

Hindari Polemik, Titi Anggraini Sarankan KPU Tetap Selenggarakan Debat Cawapres Terpisah 

Titi Anggraini juga mengungkapkan jika debat cawapres dipasangkan dengan capres sangat mudah sekali menjadi blunder.

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan
DIREKTUR Eksekutif Perludem Titi Anggraini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tetap menggelar debat cawapres secara terpisah.

Diketahui pada pilpres sebelumnya debat capres dan cawapres dilakukan terpisah. Sementara itu pada Pilpres 2024 debat cawapres tak lagi dilakukan terpisah, melainkan didampingi dengan capres.

"Dalam situasi saat ini pilihan aman, kondusif dan paling konstitusional bagi KPU adalah mengikuti aturan Undang-Undang dan Peraturan KPU (Debat cawapres terpisah)," kata Titi ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (5/12/2023).

Ia menilai bahwa persaingan pada kontestasi Pilpres 2024 sangat kompetitif.

Sehingga rentan menimbulkan spekulasi ketika inovasi atau modifikasi tidak ditopang oleh dasar hukum atau argumentasi teknis substansi yang kokoh.

Baca juga: Soal Debat Cawapres, Mahfud MD: Mau Duduk atau Berdiri Oke

Titi juga mengungkapkan jika debat cawapres dipasangkan dengan capres sangat mudah sekali menjadi blunder.

Jika hal itu dihubungkan dengan kepentingan keuntungan atau kerugian pasangan calon. 

"Jadi menurut saya KPU jangan sampai terjebak pada pilihan-pilihan yang mudah dipolitisasi. Ketika reaksi publik begitu luar biasa dan pro kontranya sangat mencolok. Kembali saja pada aturan main," tegasnya.

KPU RI sendiri telah merancang tema debat capres cawapres peserta Pilpres 2024. Adapun berikut tema debat capres cawapres Pilpres 2024:

Baca juga: Pemilih Perlu Tahu Kualitas Calon Pemimpin, Kubu AMIN Ingin Tetap Ada Debat Terpisah untuk Cawapres

- Debat pertama: Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.

- Debat kedua: Pertahanan, Keamanan, Geo Politik, dan Hubungan Internasional.

- Debat ketiga: Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur.

- Debat keempat: Energi, SDA, SMN, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, dan Agraria, dan Masyarakat Adat.

- Debat kelima: Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-COVID Society), dan Ketenagakerjaan.

KPU RI telah menetapkan tanggal debat capres cawapres yang bakal berlangsung di Jakarta, yakni:

12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2023, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Ada total enam segmen dalam lima kalo debat pasangan capres cawapres mendatang.

Hal itu tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum.

Debat bakal dilakukan dengan durasi 150 menit dengan rincian 120 menit untuk segmen debat, dan 30 menit untuk jeda iklan.

Adapun format debat pasangan calon dilakukan dengan format kandidat-moderator. Debat pasangan calon dan pendalaman materi akan dipandu oleh moderator.

Masing-masing capres-cawapres tidak boleh diwakili orang lain dalam acara debat ini.

Apabila masing-masing berhalangan hadir, ia harus membawa bukti keterangan pihak terkait dan menyampaikannya ke KPU maksimal 3 hari sebelum debat dihelat.

Hal ini diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Kubu AMIN Ingin Tetap Ada Debat Terpisah untuk Cawapres 

Kapten Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN), Syaugi memastikan  pihaknya inginkan ada debat terpisah untuk cawapres.

Diketahui pada pilpres sebelumnya debat capres dan cawapres dilakukan terpisah.

Sementara itu pada Pilpres 2024 debat cawapres tak lagi dilakukan terpisah, melainkan didampingi dengan capres.

"Pasangan AMIN tetap meminta ada debat cawapres, jadi itu sudah jelas. Jadi kalau yang meminta tidak ada debat cawapres itu bukan dari kelompoknya tim AMIN," kata Syaugi kepada awak media di Rumah Pemenangan AMIN, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

Kemudian Syaugi menyebutkan bahwa pihaknya juga sudah melakukan pembicaraan dengan KPU. Dikatakannya bahwa KPU berjanji akan mengundang kembali untuk memutuskannya bersama-sama.

"Hanya belum diundang sampai sekarang, kita menunggu saja," jelasnya.

Lalu terkait isu bahwa pihaknya yang menginisiasi tidak adanya debat cawapres. Syaugi membatah hal itu.

Menurutnya debat terpisah antara cawapres penting dilakukan untuk menghormati rakyat sebagai pemilih.

"Pemilih perlu tahu bagaimana kemampuannya visi misi dan programnya apa saja. Sehingga diketahui masyarakat, itu perlunya," tegasnya.

Baca juga: Wacana Format Baru Debat Capres-Cawapres Banjir Kritik, KPU Pastikan Debat Cawapres Tidak Dihapus

Format Debat Cawapres Diubah

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengatakan debat calon wakil presiden dilaksanakan agar pemilih bisa melihat kapasitas para calon pemimpin negeri.

Debat cawapres, kata dia, tetap dilaksanakan karena telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu.

Format debat, lanjut dia, nantinya dibagi menjadi lima kali yakni tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Hanya saja, ia menjelaskan format debat calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 akan berbeda dibandingkan dengan Pilpres tahun 2019.

Ia mengatakan perbedaannya adalah pada tahun ini, format debat capres-cawapres masing-masing pasangan hadir tidak terpisah agar publik dapat melihat kerja sama di antara mereka dalam lima kali debat tersebut.

"Kemudian supaya publik semakin yakin team work antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata Hasyim kepada wartawan pada Sabtu (2/12/2023).

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved