Prostitusi
Emak-emak Warga Cakung Long March Tuntut Belasan Tempat Prostitusi Berkedok Panti Pijat Ditutup
Puluhan warga Kampung Sawah Indah, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur menggelar aksi menuntut ditutupnya tempat prostitusi dengan long march
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG -- Puluhan warga Kampung Sawah Indah, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur menggelar aksi menuntut ditutupnya belasan diduga tempat prostitusi berkedok panti pijat di wilayah mereka.
Dasrizal selaku warga mengatakan aksi tersebut dilakukan dengan long march atau berjalan lebih kurang satu kilometer untuk meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur segera menutup paksa belasan panti pijat tersebut.
“Longmarch itu didominasi ibu-ibu, kami juga membawa spanduk bertuliskan ‘Kali warga Kampung Indah menolak adanya tempat prostitusi di Kampung kami, itu kami bawa,” kata Dasrizal saat ditemui awak media, Selasa (21/11/2023).
Dasrizal menuturkan aksi tersebut ilakukan pada Minggu (19/11/2023) malam dengan melintasi sepanjang jalan di mana panti pijat tersebut berada.
Aksi tersebut juga dilakukan dengan melibatkan warga lintas agama.
Sedikitnya terdapat 15 tempat prostitusi itu yang berkedok panti pijat di wilayah mereka dan meresahkan warga.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Ciracas Dari Kisah Legenda Mak Kopi Hingga Pernah Punya Prostitusi Boker
“Yang hadir itu ada ibu-ibu majelis taklim, lalu bergabung dengan pihak gereja, ada empat mushola dan dua gereja, lebih kurang 1.000 peserta. Kami juga dikawal kepolisian dan Satpol PP,” imbuhnya.
Dasrizal mengungkapkan aksi tersebut juga didasari karena warga resah dengan aktivitas belasan panti pijat tersebut.
Sebab, para pegawai perempuan atau terapis dari panti pijat tersebut kerap berdiri di depan panti dengan keadaan pakaian minim sembari menawarkan dengan memanggil pra pengendara hingga warga sekitar.
Baca juga: Meski Sudah Hancur, Polisi Khawatir Sarang Prostitusi di Bibir Rel Tambora Bergeser ke Tempat Lain
“Terapis nya itu nongkrong di pinggir jalan, setiap orang yang lewat dipanggil. Termasuk warga disuruh masuk ke panti pijat. Kami resah, karena itu dapat merusak generasi muda a[alagi anak-anak karena melihat perempuan berpakaian minim,” imbuhnya.
Dasrizal mengungkapkan sebelum aksi dilakukan, pihaknya mengaku sudah menegur pengelola panti pijat untuk membenahi tempat usahanya itu.
Namun teguran itu justru tidak digubris.
Baca juga: Lokalisasi Gang Royal Penjaringan Dibongkar, Tempat Prostitusi Ramah Kantong Cuma Rp 150 ribu
Karenanya warga melakukan aksi dengan terlebih dahulu memberikan pemberitahuan kepada pihak kecamatan hingga Polsek Cakung.
Ketika aksi berjalan, belasan pengelola panti pijat itu rupanya tidak memberikan respon, namun hanya menutup tempat usaha mereka secara sementara.
“Sebelumnya sudah pernah kami sampaikan aspirasi kami, tapi tidak digubris, setelah berjalan waktu, majelis taklim ibu-inu sepakat menutupnya,” katanya. (m37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Diungkap Polisi Napi di Lapas Cipinang Jadi Germo, Kalapas Bela Diri, Klaim Rutin Razia HP |
![]() |
---|
Warga Sukmajaya Depok Kosan Diduga Jadi Tempat Open BO, Wanita Penghuni Kos Pasrah Diusir |
![]() |
---|
Praktik Prostitusi di Apartemen Kelapa Gading Dibongkar, Empat Anak di Bawah Umur jadi Korban |
![]() |
---|
Dua Gadis di Jaksel Dijerumuskan ke Dunia Prostitusi, cuma Digaji Rp,3,5 Juta setelah Layani 70 Pria |
![]() |
---|
Petugas Gerebek Kontrakan Diduga Jadi Tempat Open BO di Cikarang Bekasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.