Berita Jakarta

Meski Sudah Hancur, Polisi Khawatir Sarang Prostitusi di Bibir Rel Tambora Bergeser ke Tempat Lain

Petugas gabungan baru saja menghancurkan puluhan bangunan liar di pinggir rel Tambora, namun praktik prostitusi bisa saja pindah.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama, mengaku waswas praktik prostitusi di pinggir rel Tambora bergeser ke lokasi lain, seiring dihancurkannya ratusan bangunan liar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meski bedeng-bedeng yang kerap digunakan sebagai sarang prostitusi di bibir rel kereta api Jalan Bandengan Utara III, Tambora, Jakarta Barat, sudah dihancurkan petugas, namun ada kemungkinan para pelaku berpindah tempat demi melakoni bisnis haram tersebut.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama saat ditemui di lokasi pembongkaran, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Polda Metro Periksa 6 Saksi Pemerasan Firli Bahuri pada SYL, Saut Situmorang: Saya Sudah Dihubungi

"Kalau kita melihat dari segi prostitusi, maka tidak bisa kita melihat hanya dari 'Oh ini ada lokasi tempat prostitusi, kemudian kami tertibkan, habis itu selesai', Oh tidak," kata Putra.

"Karena kan prostitusi itu tidak hanya ada tempat untuk mereka melakukan praktik prostitusi, tapi ada juga penampungan PSK-PSK atau pekerja seks komersial," imbuhnya.

Ironisnya, praktik prostitusi itu kerap melibatkan anak-anak yang usianya masih di bawah umur.

Pasalnya, tak jarang mereka menjadikan prostitusi sebagai jalan pintas untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah demi bisa bertahan hidup.

Baca juga: Ratusan Ulama, Relawan, dan Tokoh Masyarakat Jatim Berangkat ke Jakarta Kawal AMIN Daftar ke KPU

Sehingga tak heran apabila sudah dihancurkan, ada kemungkinan bedeng lain yang didirikan untuk menggerakkan bisnis prostitusi itu.

"PSK ini kan bisa anak di bawah umur, bisa juga dewasa, bisa juga karena memang sudah jadi mantra pencarian, bisa juga mereka dengan keterpaksaan menjadi PSK itu," ungkap Putra.

"Maka melihat fenomena prostitusi itu tidak hanya di lokasinya, ada juga lokasi penampungan. Artinya meskipun ini sudah ditertibkan, ada kemungkinan tetap mereka akan bergeser ke lokasi yang lain," lanjutnya.

Bukti nyatanya adalah penertiban bangunan liar di Kalijodo. Para PSK berpindah ke kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sehingga tidak menutup kemungkinan bedeng-bedeng di bibir rel Jalan Bandengan Utara yang sudah dihancurkan pun, akan bangkit kembali di lain tempat.

"Ini (kawasan) Royal yang kami tertibkan bisa jadi mereka berpindah ke lokasi yang lain, selama lokasi penampungannya itu tidak juga ditindak," jelas Putra.

Oleh karena itu, Putra menyebut jika dirinya tidak berfokus pada prostitusinya, melainkan pencarian lokasi PSK berbisnis haram.

Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, Putra menyebut jika pihaknya mengamankan 39 wanita PSK yang lima di antaranya masih di bawah umur.

"(Lokasinya) di sekitar sini juga, di lokasi ini juga di Pekojan ini. Jadi ini harus dilanjutkan dengan penampungan. Itu yang berhasil ya, yang berhasil kami grebek. Ada juga lokasi yang kami grebek, ternyata sudah tidak ada lagi, PSK-PSK-nya," kata Putra.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved