Korupsi
Cegah Dugaan Korupsi Rp51 Triliun di Kementerian Pertahanan, Prabowo Subianto Diledek Prabocor
Adik dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan kakaknya sempat diledek sebagai Prabocor usai mencegah korupsi Rp51 triliun di Kemenhan
WARTAKOTALIVE.COM - Adik dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan kakaknya sempat diledek sebagai Prabocor usai mencegah korupsi Rp51 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Hashim Djojohadikusumo menuding korupsi besar-besaran terjadi di Kemenhan sebelum era kepemimpinan Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Hashim Djojohadikusumo di hadapan para relawan Prabowo-Gibran pada acara Guyub Nasional Rabu (16/11/2023).
Kata Hashim, kakaknya dikagetkan dengan upaya mark up saat masuk ke Kemenhan.
Di awal kepemimpinannya tahun 2019, Prabowo Subianto disodorkan kontrak pembelian senjata yang nilainya mencapai Rp 51 triliun.
Akan tetapi, setelah diperiksa, rupanya terjadi mark up besar-besaran dalam kontrak tersebut.
Meski begitu, Hashim menegaskan, Prabowo tahan akan godaan. Ia mengatakan, sang kakak selalu menggagalkan dugaan praktik korupsi di Kemenhan.
"Rp 51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah dapat laporan, saya dapat laporan, di kontrak ini korupsi mark up-nya gila. Ini lebih gila, ini gila, ini gila, gilanya memang melampaui gila, Pak," ujar Hashim seperti dikutip Kompas.com.
Menurut Hashim, mark up merupakan salah satu penyakit di Indonesia. Sebab, di salah satu kasus, angka mark up-nya mencapai 1.250 persen.
Ia mengatakan, harga satuan senjata yang hanya 800 dollar diduga dinaikkan menjadi 10.800 dollar.
Baca juga: Adik Prabowo Subianto: Dugaan Korupsi di Kemenhan Era Dulu Level Gila, Mark Up Sampai 1000 Persen
"Ada satu senjata harga pabrik 800 dollar satu senjata senapan canggih, yang datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dollar. Bisa dihitung, harga asli 800, yang datang ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dollar, mark up-nya saya hitung," kata Hashim.
Tahu adanya kecurangan, Prabowo Subianto kemudian enggan menandatangani kontrak tersebut.
Dari penolakan kontrak senjata yang diduga terindikasi korupsi itu, Prabowo Subianto diledek sebagai Prabocor.
Namun Hashim tidak menjelaskan pihak mana yang meledek Prabowo Subianto sebagai Prabocor. Hashim pun seakan tidak percaya ada orang yang kerakusannya berlipat ganda.
"Dan waktu saya lapor ke kakak saya, dia tidak mau percaya. Karena dia sudah bicara bocoran-bocoran berapa tahun, dia dikritik sebagai 'Prabocor' karena orang nggak mau percaya. Tapi yang diduga orang lebih jelek lagi. Ada orang yang lebih rakus lagi dari orang rakus," ujarnya lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.