Pilpres 2024
Spanduk dan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, Warga Gianyar Cuek dengan Kedatangan Jokowi
Ganjar merasa terharu dan merasakan suasana kebatinan warga Gianjar yang apatis dengan kunjungan Presiden Jokowi. Buntut pencopotan baliho.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Sebagian warga Gianyar ternyata memilih tetap tinggal di rumah saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Bali, Selasa (31/10/2023).
Hal itu diniilai sebagai bentuk perlawanan atau ketidaksukaan warga Gianyar setelah spanduk dan baliho dukungan terhadap bakal capres dan cawapres Ganjar-Mahfud dilepas Satpol PP.
Suasana kebatinan itulah yang ditangkap oleh Ganjar Pranowo. Melihat hal itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mencoba tidak memberi komentar karena khawatir menimbulkan pro dan kontra.
Sebagai catatan, Gianyar dikenal sebagai salah satu kandang banteng. Bahkan pada Pilpres 2019 lalu, Jokowi yang diusung PDIP menang telak lebih dari 90 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden melakukan kunjungan kerja ke Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
Baca juga: Ini Biang Keretakan Presiden Jokowi dengan PDIP Versi Partai Gelora
Presiden menyempatkan bertemu relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah urusan dinas selesai.
Ganjar mengungkapkan sejumlah warga enggan menyambut Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, tindakan warga tersebut merupakan bentuk simpatik lantaran baliho bergambar dirinya dan sejumlah atribut PDI Perjuangan (PDIP) dicopot.
"Kejadian di Gianyar kemarin, luar biasa, luar biasa, ada denyut yang kami rasakan dari suara rakyat, saya terharu betul," kata dia saat bertemu kader PDIP di kantor DPD PDIP di Jalan Banteng Baru, Kota Denpasar, Bali, Kamis (2/11/2023).
Ganjar mengaku awalnya tidak mau bersuara terkait kejadian tersebut lantaran menjadi wewenang Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster dan kader PDIP setempat.
Namun, dia merasa terharu ketika mendengar ada warga memilih tak keluar rumah meski diminta keluar pada saat kunjungan Kepala Negera.
"Tapi suara mengharukan saya satu saja, ketika kemudian beberapa rumah, maksudnya warganya, mengunci diri tidak mau keluar rumah, ada apa? Bahkan Saya dengar diminta untuk keluar rumah, tidak mau," kata dia.
Baca juga: VIDEO Anggota Baru TPN Ganjar-Mahfud, Ada Purnawirawan TNI hingga CEO Muda
"Baru saya tahu bagaimana perasaan warga saat itu (pencopotan baliho). Wah terharu. Berat. Kamu di rumah saja. Ini rasa bapak ibu, ini rasa yang ada.
Maka saya sampaikan ini adalah modal sosial kita sebenarnya kalau PDIP bersama rakyat," sambungnya.
Secara terpisah, I Nyoman Parta, anggota Komisi VI DPRI Dapil Bali yang merupakan kader PDIP asal Gianyar, membenarkan adanya warga tidak mau keluar rumah menyambut kedatangan Presiden Jokowi saat itu.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.