Pilpres 2024

Soal Pelanggaran HAM Berat Tak Masuk Visi Misi Pasangan Prabowo-Gibran, Ini Kata Sekjen PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan penyelesaian pelanggaran HAM berat adalah amanat reformasi dan konstitusi yang harus dilaksanakan.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Rusna Djanur Buana
WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Gedung High End, Jakarta, Rabu (1/11/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dikritik lantaran tidak menyertakan program penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu dalam visi-misinya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, isu pelanggaran HAM sudah menjadi hal yang wajib dan diamanatkan dalam reformasi.

"Ya pelanggaran HAM kan menjadi perintah reformasi. Itu termuat di dalam konstitusi kita sehingga semua harus punya komitmen," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Kemudian Hasto pun meminta semua pihak untuk memasukkan program tersebut. 

"Kalau itu belum ya nanti kami usulkan untuk semua masuk," ujar Hasto. 

Adapun dalam visi dan misinya, Prabowo-Gibran tidak menjanjikan bakal menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca juga: Spanduk dan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, Warga Gianyar Cuek dengan Kedatangan Jokowi

Hal itu berbeda dengan rencana program kerja bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD serta bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Kedua pasangan calon (paslon) itu menyatakan bakal berupaya menyelesaikan kasus HAM berat masa lalu.

Diketahui di era pemerintahan Presiden Jokowi, negara sudah mengakui dan meminta maaf atas pelanggaran HAM berat di masa lalu. 

Simulasi debat capres

Sementara itu Deputi Politik 5.0 TPN, Andi Widjajanto mengungkapkan, pertemuan Ganjar Pranowo melakukan  simulasi debat capres jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kami harus mempersiapkan debat secara khusus karena berbeda dengan 2014-2019 ini debat tentang tiga calon," kata Andi ditemui di INews Tower, Kamis.

Pantauan Kompas.com, pengurus TPN yang hadir di antaranya Ketua Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Andika Perkasa, Wakil Ketua Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), Wakil Ketua Usman Tokan hingga Dewan Penasihat Yenny Wahid.

Selain itu, terlihat juga Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mendampingi simulasi debat capres tersebut. Mereka terlihat berbincang di atas panggung.

Tampak pula kursi-kursi dan diatur sedemikian rupa seakan hendak acara debat capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Pengamat: Jika Pilih Gibran sebagai Cawapres, Prabowo Terjebak dalam Killing Ground, Mudah Dihabisi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved