Viral Media Sosial

Biasanya Berbeda Pandangan, Musni Umar Kini Dukung PDIP Ajukan Hak Angket MK, Ini Alasannya

Biasanya Berbeda Pandangan, Musni Umar Kini Dukung PDIP Ajukan Hak Angket Terhadap MK: Jika Tidak, Diduga Keras MK Tak Adil Terhadap Hasil Pemilu 2024

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Miftahul Munir
Sosiolog, Musni Umar 

PDIP Galang Dukungan

Diberitakan sebelumnya, Anggota DPR RI fraksi PDIP, Masinton Pasaribu terus menggaungkan hak angket terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).

Saat ini, Masinton sedang berusaha untuk menggalang dukungan dari fraksi lain untuk mencapai syarat mengajukan hak angket

Seperti diketahui, syarat hak angket diusulkan paling sedikit oleh 25 orang anggota DPR dan lebih dari 1 fraksi.

"Pokoknya besok (hari ini) saya coba lagi kontak lagi ke teman-teman ya lintas fraksi lah," kata Masinton di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Masinton berharap fraksi-fraksi lain di DPR mendukung usulan hak angket terhadap lembaga penegak konstitusi itu.

"Kita harapkan beberapa teman-teman ya, mendukung usulan ini. Karena kita punya semangat yang sama untuk menegakkan konstitusi dan Undang-undang ini secara baik dan benar," ujarnya.

Menurutnya, semua lembaga negara yang melaksanakan undang-undang bisa menjadi objek angket.

"Iya kan. Kita kan tidak masuk kepada kewenangan yudisial-nya, gitu lho," ungkap Masinton.

Politisi PDIP Masinton Pasaribu sangat kecewa pada Presiden Jokowi, karena itu menginisiasi penggunaan hak angket DPR RI terhadap putusan MK.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu sangat kecewa pada Presiden Jokowi, karena itu menginisiasi penggunaan hak angket DPR RI terhadap putusan MK. (Kompas.com)

Adapun usulan Masinton disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/10/2023) kemarin.

Masinton menilai terjadi tragedi konstitusi setelah putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia capres dan cawapres.

"Tapi apa hari ini yang terjadi? Ini kita mengalami satu tragedi konstitusi pasca terbitnya putusan MK 16 Oktober lalu. Ya, itu adalah tirani konstitusi," kata Masinton.

Dia menegaskan konstitusi harus berdiri tegak, tidak boleh dipermainkan atas nama pragmatis politik sempit.

Masinton menjelaskan dirinya bersuara bukan atas kepentingan pasangan capres dan cawapres 2024.

"Tapi saya bicara tentang bagaimana kita bicara tentang bagaimana kita menjaga mandat konstitusi, menjaga mandat reformasi dan demokrasi ini," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved