Berita Nasional
Aliansi Kebangsaan Lahir Bertepatan Sumpah Pemuda, Hadir akan Kegelisahaan Masa Depan Bangsa
Sumpah Pemuda merupakan momen lahirnya Aliansi Kebangsaan. Hadir akan kegelisahaan masa depan bangsa Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aliansi Kebangsaan menggelar orasi ilmiah sekaligus meluncurkan Program Hibah Dana Riset Kebangsaan.
Program Hibah Dana Riset Kebangsaan tersebut diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-13 Aliansi Kebangsaan.
Acara tersebut dihadiri Ketua Aliansi Kebangsaan Ponjo Sutowo, dan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Prof Komaruddin Hidayat.
Baca juga: FGD Aliansi Kebangsaan, Menperin Sebut Sektor Usaha Nonmigas Jadi Penopang Usaha Perekonomian
Kemudian ilmuwan Tri Mumpuni, Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Dr.Alfitra Salam,Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Mohammad Nasih dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Kegiatan tersebut digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Senin (30/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Sudjito Atmoredjo, SH, MSi. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Kembali Kepada Fitrah Cita Negara”
Pontjo Sutowo menjelaskan, Aliansi Kebangsaan lahir pada 28 Oktober bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.
Aliansi Kebangsaan lahir dan hadir dari sebuah kegelisahaan tentang masa depan bangsa yang melenceng dari cita – cita para pendiri bangsa Indonesia, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Saya mengajak kita semua untuk merenungkan secara mendalam, momen Sumpah Pemuda yang selalu kita peringati pada setiap 28 Oktober," kata Pontjo.
Baca juga: Pontjo Sutowo: Aliansi Kebangsaan dan Mitra Strategisnya Tertarik Evaluasi Kinerja Lembaga Negara
Menurut Pontjo, ada dua tema sentral yang ingin diperjuangkan melalui Sumpah Pemuda, yaitu Merebut ‘kemerdekaan’ dari tangan penjajah dan serta perlunya memiliki identitas kolektif sebagai satu “bangsa”.
Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan “komitmen perjuangan bersama” untuk bersatu melawan kolonialisme dan imprialisme yang menjajah Indonesia.
Sungguh ironis, Indonesia dengan kekayaan alam yang berlimpah bukannya menghadirkan kemakmuran, justru menimbulkan petaka dijajah ratusan tahun lamanya.
“Inilah barangkali apa yang disebut sebagai kutukan sumber daya alam sebagaimana dikemukakan oleh Richard Auty,” lanjutnya.
Padahal kemampuan bangsa mengelola kekayaan alamnya sangat menentukan posisi suatu bangsa pada kancah global.
Selain sebagai komitmen perjuangan bersama, peristiwa Sumpah Pemuda juga merupakan tonggak sejarah penting dalam proses “kebangsaan (nationhood) menjadi Indonesia” yang menandai adanya transformasi kultural.
Kegagahan Emak-emak Kerudung Pink Sudah Masuk Koran Belanda |
![]() |
---|
Keluarga BJ Habibie Ikut Dirugikan di Kasus Korupsi yang Seret Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Berikut Daftar Perbadingan Tunjangan dan Gaji DPR RI Setelah Evaluasi |
![]() |
---|
Kehadiran Ketua BEM UI di DPR RI Tuai Polemik, Ada 2 Kubu di Kampus |
![]() |
---|
Alasan DPR RI Tidak Mau Hapus Uang Pensiun Seperti Dimuat Tuntutan 17+8 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.