Pilpres 2024

Banyak Purnawirawan Gabung Timses Capres, Polri Pastikan Anggotanya Netral Saat Pemilu

Polri pun memastikan anggotanya netral saat Pemilu 2024 meski banyak purnawirawan yang gabung tim sukses pasangan calon presiden.

Editor: Mohamad Yusuf
tribunnews.com
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan ada ribuan personel mengamankan peringatan May Day, Senin (1/5/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjelang Pemilu 2024, berbagai instansi pemerintah, ASN, TNI, maupun Polri diminta untuk tetap netral. 

Hal tersebut sebagai upaya agar Pemilu 2023 berjalan dengan sukses tanpa ada keberpihakan dari para instansi tersebut.

Polri pun memastikan anggotanya netral saat Pemilu 2024 meski banyak purnawirawan yang gabung tim sukses pasangan calon presiden.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut Polri akan netral meski ada purnawirawannya yang ikut politik praktis.

“Secara undang-undang sudah jelas dan perintah Bapak Kapolri sudah jelas. Bapak Kapolri sudah memerintahkan bahwa Polri memposisikan diri netral dalam kegiatan pemilu ini,” ujar Irjen Sandi, Sabtu (28/10/2023).

Lebih lanjut, Sandi mengatakan anggota Polri sudah purnawirawan yang gabung ke politik jadi hak masing-masing individu.

“Kalau untuk mantan bapak wakapolri kebetulan beliau sudah purna berarti beliau sudah punya hak pilih, sehingga beliau bisa menentukan pilihannya masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono memastikan bakal memengaruhi anak buahnya untuk tetap netral dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menjamin netralitas prajurit TNI demi hajat rakyat dalam memilih pemimpin negara.

"Saya akan memengaruhi para prajurit saya, saya akan menekankan pada prajurit saya seperti yang saya sampaikan di antaranya, cara-cara untuk bagaimana TNI tetap netral," kata Laksamana Yudo saat ditemui usai upacara HUT TNI di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

"Karena kuncinya adalah satu, untuk tetap bisa komitmen dari tugas pokok maupun bisa menyukseskan pemilu itu kuncinya cuma satu, TNI, Polri, ASN harus netral, sudah itu kunci utama," imbuh dia.

Menurutnya, komitmen itu perlu dijaga demi suksesnya Pemilu 2024.

Apalagi menghadapi geopolitik yang terjadi dewasa ini, laniut Yudo, pihaknya bakal menyusun stategi terkait netralitas tersebut sesuai perkembangan yang ada.

"Cara-caranya bagaimana itu tergantung kami. Saya (sebagai) Panglima, Kepala Staf angkatan, juga para komandan satuan, semuanya pasti akan komitmen untuk netralitas TNI," pungkas dia.

Baca juga: Diusulkan Guntur Soekarnoputra Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati, Ini Jawaban Tegas Jokowi

Baca juga: Pakai Sistem Pemilihan Ini, Jokowi Berpeluang Besar Jadi Ketua Umum PDIP dan Sukses Geser Megawati

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara HUT ke-78 TNI di Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) pagi.

Jokowi mengapresiasi seluruh anggota TNI atas dedikasi, profesionalisme dan pengabdiannya menjadi benteng terakhir negara Indonesia.

"Jadi kekuatan pelindung rakyat, yang jadi perisai penjaga NKRI, pancasila, UUD 1945, saya senang kepercayaan masyarakat terhadap TNI terus terjaga dan selalu menempati urutan teratas berdasarkan hasil survei per-September 2023," kata Jokowi saat sambutan di Monas. 

Kepercayaan masyarakat terhadap TNI sekira 90 persen ini harus terus dijaga dan terus bersama rakyat.

Ia juga mengingatkan agar TNI mampu merumuskan secara akurat, merumuskan langkah dan strategi konkret di tengah kondisi dunia yang berubah sangat cepat dan memanasnya geopolitik dunia.

Capres 2024

Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi diikuti oleh tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Ketiga sosok tersebut antara lain Capres dan Cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Anies dan Cak Imin didukung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Ummat.

Dengan demikian, pasangan Anies-Cak Imin lolos presidential threshold dengan total 167 kursi parlemen, yakni NasDem sebanyak 59 kursi, PKB sebanyak 58 kursi dan PKS sebanyak 50 kursi.

Sedangkan Partai Ummat merupakan partai di luar parlemen yang lolos Pemilu 2024.

Capres Selanjutnya adalah Prabowo Subianto.

Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia itu diusung tiga partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Antara lain, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

Dengan begitu, Prabowo dinyatakan lolos presidential threshold dengan total 261 kursi parlemen, yakni Partai Gerindra sebanyak 78 kursi, Partai Golkar sebanyak 85 kursi, PAN sebanyak 44 kursi dan Partai Demokrat sebanyak 54 kursi.

Sementara itu, Capres ketiga adalah Ganjar Pranowo.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo dan Hanura.

Ganjar dinyatakan lolos presidential threshold dengan total 128 kursi parlemen, yakni PDIP sebanyak 128 kursi, PPP sebanyak 19 kursi.

Sedangkan Perindo dan Hanura merupakan partai di luar parlemen yang lolos Pemilu 2024.

Berikut perolehan suara 16 partai politik diurutkan berdasarkan perolehan kursi terbanyak:

1. PDI-P: 128 kursi Jumlah suara: 27.503.961 (19,33 persen) Status: Memenuhi ambang batas

2. Golkar: 85 kursi Jumlah suara: 17.229.789 (12,31 persen) Status: Memenuhi ambang batas

3. Gerindra: 78 kursi Jumlah suara: 17.596.839 (12,57 persen) Status: Memenuhi ambang batas

4. Nasdem: 59 kursi Jumlah suara: 12.661.792 (9,05 persen) Status: Memenuhi ambang batas

5. PKB: 58 kursi Jumlah suara: 13.570.970 (9,69 persen) Status: Memenuhi ambang batas

6. Demokrat: 54 kursi Jumlah suara: 10.876.057 (7,77 persen) Status: Memenuhi ambang batas

7. PKS: 50 kursi Jumlah suara: 11.493.663 (8,21 persen) Status: Memenuhi ambang batas

8. PAN: 44 kursi Jumlah suara: 9.572.623 (6,84 persen) Status: Memenuhi ambang batas

9. PPP: 19 kursi Jumlah suara: 6.323.147 (4,52 persen) Status: Memenuhi ambang batas

10. Berkarya: 0 kursi Jumlah suara: 2.902.495 (2,09 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

11. PSI: 0 kursi Jumlah suara: 2.650.361(1,85 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

12. Hanura: 0 kursi Jumlah suara: 2.161.507 (1,54 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

13. PBB: 0 kursi Jumlah suara: 1.990.848 (0,79 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

14. Perindo: 0 kursi Jumlah suara: 3.738.320 (2,07 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

15. PKPI: 0 kursi Jumlah suara: 312.775 (0,22 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

16. Garuda: 0 kursi Jumlah suara: 702.536 (0,5 persen) Status: Tidak memenuhi ambang batas

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved