Berita Nasional

Pakai Sistem Pemilihan Ini, Jokowi Berpeluang Besar Jadi Ketua Umum PDIP dan Sukses Geser Megawati

Jika Pemilihan Pakai Sistem Terbuka, Jokowi Berpeluang Besar Geser Megawati Jadi Ketua Umum PDIP, Ini Alasannya

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Ganjar, Jokowi, dan Megawati di Rakernas PDI P 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Usulan Guntur Soekarnoputra yang mengusulkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum PDI-P viral di media sosial.

Pernyataan putra Presiden Republik Indonesia, Soekarno dalam kolom opini di Harian Kompas pada Sabtu (30/9/2023) itu pun ditanggapi banyak pihak.

Satu di antaranya disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Dirinya berpendapat usulan kakak kandung Megawati Soekarnoputri itu bisa saja terwujud.

Namun demikian, dia menerangkan, hal ini akan tergantung bagaimana format Kongres PDI-P pada 2025 untuk memilih pemimpin partai dilakukan.

Jika pemilihan menggunakan sistem terbuka di mana DPD dan DPC diberikan kebebasan untuk memilih calon Ketum PDI-P yang baru, peluang Jokowi memimpin partai banteng cukup besar.

"Jokowi sendiri masih memiliki bekal populisme dan elektabilitas yang memadai untuk menggaet basis dukungan publik," kata Umam dikutip dari Kompas.com pada Kamis (5/10/2023).

Umam berpendapat, di bawah kepemimpinan Jokowi, PDI-P justru bisa menguatkan citranya.

Di mana, citra sebagai partai "wong cilik" semakin melekat jika kepemimpinan PDI-P dijalankan oleh Jokowi yang kuat mempunyai basis dukungan dari publik.

"Sehingga tampilnya Jokowi sebagai Ketum partai bisa menguatkan citra PDI-P sebagai partai yang dekat dengan rakyat. Partainya wong cilik," imbuh dia.

Kendati demikian, Umam menilai masih adanya tantangan bagi Jokowi untuk bekerja lebih keras berkontestasi dalam pemilihan ketua umum PDI-P.

Tantangan yang dimaksud jika PDI-P kembali menggelar Kongres dengan agenda pemilihan ketua umum secara aklamasi.

"Jika metode pemilihannya menggunakan sistem aklamasi, maka pola rekrutmen calon-calon Ketum PDI-P yang baru akan cenderung terkooptasi oleh kekuatan status quo," jelas dia.

Baca juga: Rakyat Diminta Berhenti Makan Beras karena Mahal, Said Didu: Uang Rakyat Bapak Habiskan untuk Utang

Baca juga: Harga BBM dan Beras Naik, Tingkat Kepuasan Rakyat Ikut Naik, Said Didu: Makin Menderita Makin Puas

Guntur Soekarnoputra
Guntur Soekarnoputra (kompas.com)

"Sehingga, tidak akan banyak memberi ruang terbuka bagi para pendatang baru untuk bermanuver dan mengonsolidasikan jaringan kekuatannya di DPD maupun DPC untuk mendukung pencalonannya dalam suksesi kepemimpinan PDI-P yang baru," sambungnya.

Dengan kata lain, lanjut Umam, jika PDI-P tetap kukuh pada skema aklamasi, maka peluang Jokowi untuk masuk dalam ajang kontestasi regenerasi kepemimpinan partai akan relatif terbatas.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved