Viral Media Sosial
Rakyat Diminta Berhenti Makan Beras karena Mahal, Said Didu: Uang Rakyat Bapak Habiskan untuk Utang
Jokowi Minta Rakyat Berhenti Makan Beras karena Mahal, Said Didu: Uang Rakyat Bapak Habiskan untuk Nambah Utang ke China
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan untuk segera melakukan diversifikasi pangan menuai kritik keras.
Dalam instruksinya, Jokowi meminta masyarakat tak hanya mengkonsumsi beras sebagai sumber utama karbohidrat, tetapi juga memanfaatkan bahan makanan lainnya.
"Diversifikasi pangan, hati-hati, kita tidak hanya tergantung pada beras tetapi harus kita mulai untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya," kata Jokowi dalam Penyerahan Penghargaan dari International Rice Research Institute pada Minggu (14/8/2022).
Jokowi mengatakan telah memulai program diversifikasi pangan, seperti Sorgum di Waingapu dan NTT.
Selanjutnya Jagung di sejumlah provinsi lainnya.
Senada dengan Jokowi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menyampaikan agar masyarakat tak mengandalkan beras sebagai makanan pokok.
Dirinya mengungkapkan, masyarakat bisa mengkonsumsi karbohidrat lain selain beras.
Di antaranya sagu, jagung, talas, kentang, ubi jalar hingga sukun.
“Banyak sekali yang bisa jadi pengganti bahan pokok dan itu sehat, kita tahu beberapa jenis beras itu kan banyak sekali mengandung gula, enggak bagus buat kesehatan. Sementara seperti ketela, ini orang kota malah sudah banyak beralih ke makanan non beras,” jelasnya dikutip dari Kontan pada Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Harga BBM dan Beras Naik, Tingkat Kepuasan Rakyat Ikut Naik, Said Didu: Makin Menderita Makin Puas
Baca juga: Said Didu Ajari Jokowi Caranya Layani Rakyat, Bukan Bebani Rakyat dengan Utang ke China
Pernyataan tersebut ditanggapi Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Menteri BUMN itu kecewa dengan pernyataan Jokowi.
Lewat status twitternya @msaid_didu pada Kamis (5/10/2023), Said Didu menilai imbauan Jokowi bertolak belakang dengan kebijakan yang dilahirkan.
Menurutnya, apabila Jokowi tak membangun kereta cepat yang dibiayai lewat utang, pemerintah bisa menstabilkan harga beras dan bahan bakar minyak (bbm).
Sehingga, kenaikan kedua komoditas utama itu tidak membebani rakyat seperti sekarang.
"Utang sudah bikin rakyat susah. Seandainya mereka tdk bikin utang meroket yg menyebabkan harus membayar utang (bunga dan pokok) sktr Rp 1.000 trilyun maka harga beras dan harga BBM tdk semahal skrg, krn dana utk bayar utang tsb bisa dialihkan utk subsidi kebutuhan pokok," tulis Said Didu.
Jerome Polin Marah Lihat Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sudah saatnya Kita Melawan |
![]() |
---|
Rismon Serang Jokowi, Sebut Pemimpin Maling yang Memperkaya Kaesang dan Gibran |
![]() |
---|
Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran? |
![]() |
---|
Viral Pegawai Pertamina Bongkar Trik Agar Isi Bensin Tak Dicurangi, Caranya Sederhana |
![]() |
---|
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.