Berita Jakarta
Kerap Terjadi Kebakaran, BPBD DKI Sebut Akibat Korsleting Listrik: Warga Banyak yang Curi Listrik
Di musim kemarau ini kerap terjadi kebakaran, hal itu dipicu aksi pencurian listrik yang marak.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Insiden kebakaran menjadi isu yang seakan tak pernah padam menyelimuti DKI Jakarta.
Tiap harinya, ada lebih dari lima kasus kebakaran di berbagai wilayah DKI Jakarta.
Di mana kebanyakan, musibah kebakaran itu diakibatkan karena korsletling arus listrik rumah-rumah warga.
Baca juga: Belasan Jam Kebakaran, Petugas Damkar Sukses Padamkan Lapak Penampungan Barang Bekas di Cakung Tipar
Hal itu sebagaimana yang diungkap Ketua Subkelompok Urusan Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta, Embay Suhaimi saat memeriksa instalasi listrik warga di RW 03, 12, dan 16 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (12/10/2023)
"Hampir rata-rata terjadinya kebakaran itu kan 74,7 persen akibat alat listrik. Nah itu warga itu hampir rata-rata yang seperti itu terjadi karena arus pendek," kata Embay kepada wartwan.
Dia menyebut, warga kerap menggunakan kabel yang seadanya dan tidak berstandar nasional di rumah-rumahnya.
"Kedua, banyak yang pemakaian ini, konsumen-konsumen ini melakukan sebenarnya kalau dibilang dulu itu nyolong-nyolong arus listrik gitu lah," ungkapnya.
Baca juga: El Nino Bikin Terjadinya 97 Kasus Kebakaran di Depok Sejak Juli Hingga September 2023
Padahal perbuatan tersebut sangatlah membahayakan warga sekitar karena listrik yang mengalir sampai ke panelnya los, akibat warga menggunakan kabel curian.
Oleh karena itu, lanjut Embay, pihaknya memeriksa instalasi rumah warga secara rutin untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahayanya kebakaran akibat listrik yang serampangan dipasang warga.
"Itulah yang kami temukan selama ini. Makanya kami dengan teman-teman dari PLN, dari Damkar, edukasi masyarakat, kalau memang yang masih menggunakan banyak kombinasi," kata Embay.
"Nah biasanya kalau orang di dalam rumah pada bener-bener begitu, satu titik itu bisa ada lima atau empat cabang (aliran listrik)," imbuhnya.
Adapun dalam pemeriksaan instalasi tersebut, Embay menemukan ada 16 titik yang melakukan pelanggaran.
Pihaknya melalui PLN pun melakukan pemutusan listrik kepada rumah-rumah warga yang melakukan pelanggaran.
"Ada yang melakukan penyuntikan di meterennya dan ada yang tidak menggunakan meteran," jelas dia.
Selain ke-16 rumah warga itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar memerhatikan kabel-kabel listrik rumahnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat mau mengganti kabel-kabel yang semrawut dan bertumpuk agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Warga Kembali Tolak RDF Rorotan Usai Uji Coba, Pramono Akui Ada Masalah Bau Sampah |
|
|---|
| Jakarta Dilanda Banjir Imbas Cuaca Ekstrem, Fraksi PSI Minta Pemprov DKI Tanggung Jawab |
|
|---|
| PLN dan HVT Resmikan SPKLU Fast Charging di Cibubur, Isi Daya Hanya 20 Menit |
|
|---|
| POPNAS dan PEPARPENAS 2025 Dibuka, Rano Karno Antisipasi Hujan |
|
|---|
| Polisi Amankan Enam Remaja yang Bawa Celurit di Kemayoran Jakpus, Diduga Mau Tawuran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.