Pilpres 2024
Rizal Ramli Sebut MK Adalah Mahkamah Keluarga, Partai Garuda Berang: Menghina Konstitusi
Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai pihak yang menyebut MK adalah Mahkamah Keluarga sudah hina konstitusi untuk jegal Prabowo di Pilpres
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik keras Mahkamah Konstitus (MK) yang sedang menangani gugatan batas umur capres-cawapres jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Menurut Rizal Ramli, Mahkamah Konstitusi akan menjadi 'Mahkamah Keluarga' jika mengabulkan gugatan tersebut dengan tujuan membangun dinasti politik Jokowi.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai pihak yang saat ini menghina dan menjatuhkan marwah MK dengan menyebutnya sebagai Mahkamah Keluarga lantaran tidak ingin Prabowo menang pilpres 2024.
Diketahui Partai Garuda sebagai salah satu pihak yang ikut menggugat batas umur capres-cawapres di MK.
"Melihat Kaesang menjadi Ketua Umum Partai Politik yang mesra dengan Prabowo, melihat Gibran yang mesra dan digadangkan menjadi Cawapres Prabowo, melihat Jokowi yang mesra dengan Prabowo, maka mereka melihat bahwa ini tidak menguntungkan @ganjarpranowo, akhirnya mereka menyerang Jokowi dan keluarganya," kata Teddy Gusnaidi lewat akun X (Twitter) nya @TeddGus, Kamis (12/10/2023).
Padahal katanya belum ada kepastian Jokowi, Kaesang atau Gibran mendukung Prabowo. Karenanya serangan itu menurut Teddy, bentuk kepanikan kubu Ganjar Pranowo.
Baca juga: Kritik Dinasti Politik Jokowi Hingga Mahkamah Keluarga, Denny Siregar Ditendang dari Cokro TV
"Padahal belum tentu Jokowi, Kaesang dan Gibran dukung Prabowo juga, tapi udah diserang sama pendukung Ganjar.. #Panik," ujar Teddy.
Teddy juga menulis di akun X nya sebuah tulisan berjudul MEREKA RUSAK MARWAH MK, MENGHINA KONSTITUSI, HANYA KARENA TIDAK INGIN PRABOWO MENANG.
"Partai Garuda dalam mengajukan gugatan batas usia minimum Capres Cawapres, tidak pernah mengintervensi apalagi menyerang MK agar supaya gugatan dikabulkan. Partai Garuda menyerahkan apapun putusan MK," katanya.
Pihak lain yang tidak melakukan gugatan, menurut Teddy tidak seharusnya mengintervensi dan melabelkan MK dengan berbagai pandangan negatif.
"Para pihak yang tidak suka dengan gugatan Partai Garuda, bukan karena mereka memikirkan negara, tapi karena urusan politik praktis. Akhirnya mereka intervensi MK, mereka serang marwah MK dengan berbagai isu, hanya demi untuk memuluskan tujuan politik mereka," katanya.
Bahkan kata Teddy bukan hanya MK yang diserang tetapi juga Jokowi dan keluarganya.
Tujuannya agar Prabowo tidak menang di Pilpres 2024.
"Bukan hanya MK yang diserang, bahkan Jokowi dan keluarganya juga diserang. Mereka kaitkan ipar Jokowi di MK dan kaitkan dengan Gibran yang digadang-gadangkan menjadi Cawapres Prabowo. Jadi mereka menyerang MK dan Jokowi, endingnya karena urusan Pilpres, jangan sampai Prabowo menang," ujar Tedy.
Seharusnya, kata Teddy sebagai pihak yang mengerti bernegara, hormati dan patuhi apapun putusan MK, karena penafsir tunggal yang sah adalah MK bukan mereka yang menyerang MK dan Jokowi.
Baca juga: Dinasti Politik dan KKN Merajalela, Denny Indrayana: Jokowi Jadi Contoh Terdepan
Mahkamah Konstitusi
mahkamah keluarga
Rizal Ramli
Partai Garuda
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Tedy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi
Pilpres 2024
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.