Berita Nasional

Perang Hamas Vs Israel, Prabowo Subianto Sebut Tidak Semua WNI Mau Dievakuasi di Jalur Gaza, Kenapa?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebut tidak semua warga negara Indonesia (WNI) yang kini berada di Jalur Gaza bersedia dievakuasi.

|
Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Yulianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebut tidak semua warga negara Indonesia (WNI) yang kini berada di Jalur Gaza bersedia dievakuasi. Foto: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 

Gerbang Rafah yang menuju Mesir kembali ditutup oleh Israel.

Di Gaza, petugas kemanusiaan mengevakuasi banyak warga dari bawah reruntuhan gedung.

”Saya hanya penjual mainan, bukan senjata. Kenapa saya tidak bisa meninggalkan Gaza?” ratap Abdullah Musleh (46). Ia dan 30 orang lain diselamatkan dari bawah puing-puing apartemen.

Leo Cans, Kepala Misi Dokter Lintas Batas (MSF) di Palestina, di laman resmi lembaga tersebut mengatakan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan menjadi sasaran serangan militer.

Serangan udara IDF menghancurkan ambulans pengangkut orang luka.

Tim MSF yang sedang mengoperasi pasien di rumah sakit tempat ambulans itu diserang harus mengungsikan semua orang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di New York dilaporkan stres dan frustrasi mendengar kabar kepungan total Israel tersebut.

Ia mengatakan, sebelum ada blokade itu pun nasib warga Palestina sudah memprihatinkan.

Ia meminta agar Israel membuka jalur kemanusiaan.

Adapun Duta Palestina untuk PBB dan Duta Israel untuk PBB sama-sama mengatakan, pihak yang berlawanan melakukan kejahatan kemanusiaan.

Hamas menculik 150 tentara dan warga sipil.

Di dalamnya termasuk 11 warga Thailand dan 14 warga Amerika Serikat.

Sementara Israel selama 75 tahun memberlakukan sistem apartheid terhadap rakyat Palestina dan kerap menahan warga dengan alasan keamanan.

Penasihat Keamanan Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, AS mengkhawatirkan rencana serangan dengan mengepung warga sipil Palestina.

"Presiden Joe Biden akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memastikan target serangan militer ini benar-benar bukan rakyat biasa" ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved