Pilpres 2024

Ribuan Kader Demokrat Penuhi JCC Senayan, Hadir Dalam Rapimnas Deklarasi Prabowo Subianto 

Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, bahwa rapimnas ini juga sekaligus deklarasi resmi untuk Prabowo

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Ribuan kader Demokrat hadir di Rapimnas JCC Senayan, Kamis (21/9/2023) 

Jovan mengatakan bahwa pihaknya sedang sibuk menyiapkan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang akan digelar pada Kamis (21/9/2023).

Jovan berujar bahwa malam ini akan ada gladi bersih yang dihadiri langsung Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

"Sekjen Partai Demokrat, Bang Teuku Riefky Harsya sudah berkomunikasi secara langsung dengan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus dan Waketum Partai Golkar Nurul Arifin untuk menginformasikan ketidakhadiran Partai Demokrat malam ini," kata Jovan dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Partai Demokrat Mengaku Tidak Bisa Hadir dalam Pertemuan Sekjen KIM di DPP Partai Golkar Malam Ini

"Untuk selanjutnya, pasca deklarasi, Demokrat akan mengikuti setiap rangkaian kegiatan bersama dengan teman-teman koalisi baru kami untuk memenangkan capres usungan kami di Pilpres 2024," ujar Jovan.

Pengamat Singgung Suara Pemilih dari Kelompok Islam Politik

Sebelumnya, Partai Demokrat dipastikan bergabung dalam kapal besar Koalisi Indonesia Maju pimpinan Prabowo Subianto.

Hal itu ditandai dengan kehadiran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (17/9/2023). 

Partai Demokrat juga bakal resmi deklarasikan bergabungnya ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Partai Demokrat berpaling dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Bacapres Anies Baswedan gandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin alias Cak Imin, sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).

Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai dengan bergabungnya Partai Demokrat KIM, nantinya Anies Baswedan semakin sulit kuasai basis suara tradisional, dari kelompok Islam Politik.

Menurut Ray, perpaduan Prabowo Subianto dan SBY merupakan perpaduan dua tokoh yang relatif banyak bersentuhan dengan kelompok-kelompok Islam politik.

Baca juga: Prabowo Enggan Memasukan Nama SBY Jadi Ketua Tim Pemenangan, ini Alasannya!

Baca juga: VIDEO : Refleksi Anies Menyentuh Hati dan Buat Mahasiswa UGM Merinding Ingat Pesan orang Tua

Baca juga: VIDEO : Momen Refleksi 3 Bacapres Anies, Ganjar dan Prabowo di Hadapan Cermin Besar UGM

"Situasi ini akan berdampak makin sulitnya Anies Baswedan mendapatkan basis suara tradisionilnya, yakni kelompok Islam Politik."

"Besar kemungkinan, pemilih dari Islam politik akan mengalihkan dan menjatuhkan suara ke Prabowo," ucap Ray Rangkuti, pada Rabu (20/9/2023).

Menurut Ray, kelompok Islam Politik itu juga terhalang masuk ke Anies Baswedan karena terhalang saat gabungnya Abdul Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies.

"Pada saat yang sama, mereka juga punya halangan masuk ke pasangan Anies disebabkan kehadiran Cak Imin," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved