Pilpres 2024

Partai Demokrat Mengaku Tidak Bisa Hadir dalam Pertemuan Sekjen KIM di DPP Partai Golkar Malam Ini

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina mengaku partainya tengah fokus dengan persiapan rapimnas.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa via Tribunnews.com
Foto: Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Agust Jovan Latuconsina membenarkan malam ini partainya tidak hadir dalam agenda pertemuan delapan sekretaris jenderal (sekjen) partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM), pada Rabu (20/9/2023) malam ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menyatakan, bahwa pihaknya akan tidak hadir dalam agenda pertemuan delapan sekretaris jenderal (sekjen) partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Diketahui, Agenda pertemuan tersebut akan dijadwalkan di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu (20/9/2023) malam ini.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina mengatakan, pihaknya tengah sibuk persiapan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang akan digelar pada Kamis (21/9/2023) mendatang.

Kemudian, Jovan mengatakan, jika malam ini akan ada gladi bersih yang dihadiri langsung Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Baca juga: Partai Demokrat Dukung Prabowo Subianto, Pengamat Singgung Suara Pemilih dari Kelompok Islam Politik

Baca juga: TNI Komitmen Netral di Pemilu 2024, Gus Imin: Jangan Cuma Petinggi, tapi Seluruh Prajurit

Baca juga: Demokrat Merapat ke Prabowo Subianto, Puan Maharani Yakin Ada Partai Lain Dukung Ganjar Pranowo

"Sekjen Partai Demokrat, Bang Teuku Riefky Harsya sudah berkomunikasi secara langsung dengan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus dan Waketum Partai Golkar Nurul Arifin untuk menginformasikan ketidakhadiran Partai Demokrat malam ini," kata Jovan dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023).

"Untuk selanjutnya, pasca deklarasi, Partai Demokrat akan mengikuti setiap rangkaian kegiatan bersama dengan teman-teman koalisi baru kami untuk memenangkan capres usungan kami di Pilpres 2024," tandasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat dipastikan bergabung dalam kapal besar Koalisi Indonesia Maju pimpinan Prabowo Subianto.

Hal itu ditandai dengan kehadiran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (17/9/2023).

Suara Pemilih dari Kelompok Islam Politik

Partai Demokrat bakal resmi deklarasikan bergabungnya ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Partai Demokrat berpaling dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Bacapres Anies Baswedan gandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin alias Cak Imin, sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).

Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai dengan bergabungnya Partai Demokrat KIM, nantinya Anies Baswedan semakin sulit kuasai basis suara tradisional, dari kelompok Islam Politik.

Menurut Ray, perpaduan Prabowo Subianto dan SBY merupakan perpaduan dua tokoh yang relatif banyak bersentuhan dengan kelompok-kelompok Islam politik.

"Situasi ini akan berdampak makin sulitnya Anies Baswedan mendapatkan basis suara tradisionilnya, yakni kelompok Islam Politik."

"Besar kemungkinan, pemilih dari Islam politik akan mengalihkan dan menjatuhkan suara ke Prabowo," ucap Ray Rangkuti, pada Rabu (20/9/2023).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved