Konflik Rempang

Takjub! Aipda Andi Bisa Tenangkan Massa Rempang dengan Modal Bismillah & Empati Sesama Warga Melayu

Aipda Andi Hidayat menceritakan kisahnya nekat meredam amarah pengunjuk rasa seorang diri di Pulau Rempang

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Ferry Kesuma
Polisi Aipda Andi Hidayat tenangkan massa unjuk rasa Rempang 

"Tindakan aparat dan pemerintah telah mengusir warga dari tempat kelahirannya, kami berharap pemerintah mencabut izin investasi di sana," ujar Rohmatullah.

Baca juga: PA 212 Gelar Aksi Bela Warga Rempang, Rohmatullah: Gaya Pengusiran Pemerintah Mirip VOC

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Rempang Eco City Bukan Investasi: Itu Kolonialisasi Ala VOC! Harus Dilawan

Menurut Rohmatullah, gaya pengusiran pemerintah dan aparat kepolisian sama seperti VOC pertama kali masuk ke Indonesia.

VOC yang merupakan gabungan pengusaha di Eropa ini masuk dengan kerja sama ekonomi.

Ternyata, mereka justru menjajah rakyat Indonesia selama ratusan tahun dan ia tidak mau Pulau Rempang bernasib sama.

"Kasus di Rempang bisa kita anologikan adalah VOC gaya baru, jadi jelas rakyat diusir dari tempat kelahirannya," terang Rohmatullah.

Minta Presiden Jokowi Segera Turun Tangan

Ratusan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi unjuk rasa bela Rempang di Patung Kuda, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Massa aksi yang gelar demo di sana membentangkan spanduk bertuliskan "Aksi Bela Rempang".

Bahkan, ada beberapa orang memasang foto-foto warga Rempang yang mendapatkan penganiayaan dari aparat penegak hukum.

Meski kondisi cuaca hari ini cukup panas, sebagian massa tetap bertahan berdiri dan menyuarakan aksi bela Rempang.

"Kami lakukan aksi bela Rempang sebagai kepedulian terhadap saudara kami di sana," ujar Anwar salah satu massa aksi di lokasi.

Baca juga: PA 212 Sebut Cak Imin Bukan Representasi Ulama, Coreng Pencapresan Anies Baswedan

Menurut Anwar, di sana adalah tanah milik warga dan wajar saja mereka menolak dengan aksi penggusuran.

Anwar meminta kepada pemerintah terutama Presiden Joko Widodo untuk ambil sikap demi keamanan NKRI.

Sehingga warga ataupun aparat kepolisian tidak menjadi korban serta menghindari bentrokan yang lebih jauh lagi.

"Stop kekerasan, kami harap pak Presiden segera turun tangan supaya semuanya berjalan damai," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved