Pilpres 2024

Alissa Wahid Minta Cak Imin Berhenti Bohong Ngaku Dikudeta: Sudahlah Hentikan Narasi Tak Jujur!

Alissa Wahid mengecam pernyataan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut ia tidak mengkudeta Gus Dur di PKB, tapi justru dikudeta.

Tribunnews.com
Putri Gus Dur, Alissa Wahid meminta Cak Imin berhenti berbohong dan tak jujur karena mengaku dikudeta di PKB. 

Usai mundur, kepemimpinan kemudian diambil alih oleh duet Ali Masykur Musa dan Yenny Wahid.

Keduanya memimpin kurang lebih selama satu tahun dan Cak Imin sama sekali tidak ikut-ikut.

Posisinya hanya menjadi salah satu ketua saja.

“Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur-Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya,” kata Cak Imin.

Tapi duet ini, kata Cak Imin, ternyata dipandang tidak legitimate oleh KPU. Alasannya, Ali Masykur bukan ketua umum resmi. Untuk itu, harus ada pergantian ketua umum agar bisa mendaftar di KPU.

Adapun legitimasi PKB berada di tangan Cak Imin sebagai ketua umum dan Yenny Wahid sebagai sekjen partai.

Kemudian dicarikan titik temu antara kubu Ali Masykur-Yenny dengan Cak Imin agar PKB tetap bisa mendaftar sebagai peserta pemilu.

"Tapi titik temu tidak terjadi. Sehingga diperlukan jalan untuk menyelamatkan PKB," ujarnya.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Behind The Scene Dituding Kudeta Gus Dur: Justru Saya Dikudeta, Ada Jimat Jadi Bukti

“Saya ketum tanda tangan sendiri (tanpa sekjen) nggak bisa. Ali Masykur tanda tangan dengan sekjen (Yenny) nggak bisa,” urainya.

“Satu-satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen tidak sah. Karena Yenny (memang) diangkat bukan di muktamar, Yenny diangkat sebagai sekjen di tengah jalan,” terangnya.

Yenny digantikan oleh sekjen sebelumnya, yaitu Lukman Edy.

"Di situ KPU menerima," katanya.

Dengan komposisi Cak Imin-Lukman Edy, akhirnya PKB bisa ikut pemilu.

Dipanggil Gus Dur

Setelah PKB mengalami fase nyaris hancur lebur dan gagal mendaftar sebagai peserta pemilu, Gus Dur lantas memanggil Cak Imin.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved