Pilpres 2024
Ketua PBNU Puji Ganjar Keturunan Wali Songo dan Dekat Ulama, Gus Yahya Anggap Cak Imin Tak Wakili NU
Gus Yahya sempat mengucapkan selamat jika Cak Imin dan koalisi Anies sudah merasa cocok satu sama lain sebagai pasangan capres dan cawapres.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Ganjar Pranowo hadir dalam pembukaan Multaqo Sufi Al-Alamy atau Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).
Dalam kegiatan itu, Ganjar mendapatkan pujian dari ketua PBNU.
Ganjar disebut sebagai sosok yang dekat dengan ulama.
Ganjar juga disebut keturunan wali songo, yakni Sunan Kalijaga
Muktamar tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Selain Ganjar, hadir juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga bertindak sebagai panitia pusat muktamar.
Ini adalah kali pertama muktamar sufi internasional di gelar di Jawa Tengah.
Baca juga: Anies-Cak Imin Deklarasi, Gus Yahya Pastikan PBNU Tak Bakal Merestui: Tidak Ada Calon Atas Nama NU
Muktamar pertama juga digelar di Jawa Tengah pada tahun 2019, yang memilih Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ketua Forum Sufi Dunia yang kini berubah nama menjadi Majelis Sufi Dunia.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menyatakan digelarnya Multaqo Sufi Al-Alamy atau Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) itu membuktikan kedekatan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan ulama.
"Jadi, di era kepemimpinan mas Ganjar Pranowo inilah, Jateng menjadi Zawiyah (tempat pertemuan) para ulama sufi," kata Gus Falah, panggilan akrab Nasyirul Falah Amru.
Putra dari ulama NU Ponorogo, KH Amru Al Mu’tasyim itu menjelaskan Ganjar memang punya kedekatan yang spesial dengan para ulama, khususnya para ulama sufi seperti Habib Luthfi bin Yahya.
Faktanya, lanjut Gus Falah, Habib Lutfi bin Yahya adalah salah satu tokoh ulama yang memberi nasehat langsung kepada Ganjar terkait pencapresannya.
"Kala menerima kunjungan Ganjar di Pekalongan beberapa bulan lalu, Habib Lutfi berpesan agar Ganjar mampu merawat kebangsaan.
Dan memang Mas Ganjar adalah pemimpin yang sejak dulu rajin sowan ke ulama untuk mendapatkan nasehat tentang kehidupan dan kepemimpinan," ungkap Gus Falah.
Gus Falah juga mengungkapkan Ganjar punya hubungan khusus dengan para ulama sufi karena keturunan dari salah seorang Wali Songo yakni Sunan Kalijaga.
Sedangkan Wali Songo merupakan para ulama sufi yang nenyebarluaskan Islam di Pulau Jawa secara damai.
"Dan mas Ganjar juga punya kedekatan dengan Nahdlatul Ulama, penerus ajaran Wali Songo, lewat istrinya, yakni Siti Atiqoh yang merupakan cucu dari seorang kiai NU yang sangat dihormati," ujar Gus Falah.
"Nah, adanya fakta-fakta kedekatan mas Ganjar dengan ulama, serta mempunyai nasab Wali Songo, maka tak mengherankan bila ketika dipimpin beliau, Jawa Tengah menjadi zawiyah nya ulama sufi," imbuhnya.
Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Hadir juga Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Usai membuka muktamar, Presiden mengajak keduanya berkeliling Kota Pekalongan, salah satunya mengunjungi Pasar Grogolan, Selasa (29/8/2023).
Mereka langsung disambut ratusan warga yang seketika berubah histeris.
Mereka berteriak saling bersahutan memanggil nama Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo. Momen itu terjadi saat
Sekitar pukul 14.45 WIB, ketiganya tiba di lokasi.
Warga pun semakin hiteris saat Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana membagi-bagikan kaus. Tak terkecuali, Gubernur Ganjar Pranowo yang siang itu mengenakan batik warna hitam putih didampingi istrinya Siti Atikoh.
Dari kejauhan, para warga termasuk di antaranya anak-anak langsung memanggil Ganjar agar mendekat.
“Pak Ganjar, sini Pak. Kausnya bawa sini Pak. Pak Ganjar I love U,” teriak para warga.
Sementara di belakang, tampak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga ikut menemani Jokowi yang sedang membagi-bagikan kaus.
“Pak Jokowi, Pak Presiden, Pak Ganjar! Presiden! Ada Pak Prabowo! Indonesia Hebat,” seru warga.
Momen itu pun semakin menarik saat Presiden Jokowi mendekati keduanya. Sambil menunjuk ke arah Ganjar dan Prabowo, Jokowi membuat warga histeris dan bertepuk tangan.
Sementara itu, Ganjar dan Prabowo pun tampak terus memperlihatkan kedekatannya. Sesekali Prabowo juga tampak menepuk-nepuk bahu Ganjar Pranowo.
Presiden Jokowi menjelaskan, kunjungannya ke Pasar Grogolan itu rutin dilakukan tiap ke daerah. Di antaranya untuk mengecek harga komoditas di daerah tersebut.
“Ke setiap kota, ke setiap kabupaten, ke setiap provinsi saya cek selalu pasar mengenai harga-harga. Di sini baik, yang sedikit naik beras. Yang lain, saya kira banyak yang turun. Bawang merah turun, daging ayam juga, telur juga,” ucap Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan pembukaan Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023 yang digelar di Sahid International Convention Center, Kota Pekalongan.
Gubernur Ganjar Pranowo beserta istri turut mendampingi lawatan siang itu.
Ganjar mengatakan, sebuah kehormatan bagi Jawa Tengah ditunjuk sebagai tuan rumah World Sufi Assembly 2023.
Ia berharap Jateng mendapat berkah atas berkumpulnya para ulama sufi dari berbagai belahan dunia ini.
"Kalau membaca runutan sidang komisi yang akan dilakukan, rasa-rasanya persis dengan spirit yang kita bangun di Jawa Tengah.
Yakni mengoptimalkan dunia pendidikan dan perekonomian sebagai pertahanan untuk menangkal radikalisme," ucapnya.
Gus Yahya sebut capres tak wakili NU
Sementara itu, di lokasi dan waktu terpisah, Gus Yahya atau Yahya Cholil Staquf Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada pasangan bacapres-bacawapres yang mewakili NU di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya usai Cak Imin menerima pinangan NasDem untuk mendampingi Anies Baswedan.
Namun Gus Yahya sempat mengucapkan selamat jika Cak Imin dan koalisi Anies sudah merasa cocok satu sama lain sebagai pasangan capres dan cawapres.
"Selamat dapat jodoh," ujar Gus Yahya, Sabtu (2/9/2023).
"Kalau soal sikap, saya tegaskan tidak ada calon atas nama NU. Jadi, kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri," tambahnya lagi.
Baca juga: Relawan Ganjar Joget-Teriak saat Deklarasi Anies-Imin, Rudi Valinka: Norak, Provokasi Murahan
Dilansir dari Kompas TV kemudian Gus Yahya menjelaskkan PBNU tidak ikut campur dalam penentuan capres-cawapres.
Ia juga menyebut para kiai dan ulama NU tidak merestui calon tertentu menjelang Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau ada klaim kiai PBNU merestui itu tidak benar, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi lembaga kemasyarakatan. Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," kata Gus Yahya,
Ia juga menyampaikan bahwa ia kesal dengan pemikiran tokoh politik yang dinilai masih menganggap jemaah NU sekadar alat untuk diperebutkan suaranya jelang pemilu.
Menurutnya, anggapan itu "menghina" warga NU.
Sekali lagi ia menegaskan NU tidak akan menjadi salah satu kompetitor dalam persaingan politik kali ini.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Sudah Merasa Kebal: Kritik PBNU dan Yenny Wahid Disebut Barang Usang
"NU ini punya warga yang banyak, ini basisnya sangat luas, survei terakhir 59,2 persen mengaku sebagai pengikut NU. Cuma sekarang mindset orang itu, masih banyak yang kebo-kebo, dicocokkan gampang. Itu menghina warga NU," kata Gus Yahya.
"PBNU sekali lagi tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitior sebagai kondisi politik seperti ini, melakukan pendidikan kepada rakyat," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq menyampaikan alasan partainya percaya diri usung Cak Imin di Pilpres 2024.
Itu semua karena ia menyebut hasil "survei kecil-kecilan" menunjukkan bahwa semua partai butuh suara Jawa Timur dan NU.
Muhaimin Iskandar Sudah Merasa Kebal
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak mau berpolemik tentang kritik yang ditujukan kepadanya.
Muhaimin memilih fokus membangun masa depan partai. Menurutnya semua pernyataan dari PBNU dan Yenny Wahid tentang PKB sudah masa lalu dan menjadi barang usang.
Muhaimin pun enggan membahas kritik tersebut secara panjang lebar. Dia hanya menjawab singkat ketika ditanya mengenai hal itu.
“Barang lawas, enggak usah dibahas,” ujar Muhaimin di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (11/8/2023) saat ditanya pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Jawaban yang mirip juga disampaikan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar terkait kritik Yenny Wahid yang tak lain putri Gus Dur.
“Wis enggak usah dibahas, itu barang lawas kabeh (semua) itu,” ucapnya.
PKB Bukan Partai NU
Sebelumnya Gus Yahya, panggilan akrab Yahya Cholil Staquf, dengan tegas mengatakan PKB bukan partai NU.
Gus Yahya menegaskan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bukan mewakili atau representasi warga Nahdliyin.
"Tidak ada partai atas nama NU, tidak ada," di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Hubungan PAN dengan PKB Seperti Bumi dan Matahari, Viva Yogi: Harus Bersatu
Gus Yahya menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Muktamar, NU telah mengambil jarak dengan politik praktis.
"NU ini sudah keputusan Muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis," ujarnya.
Meski begitu, Gus Yahya mengakui bahwa tokoh-tokoh NU era terdahulu telah turut mendirikan PKB, namun menurutnya hal itu sifatnya hanya memfasilitasi.
"Ini kan cuma memfasilitasi saja karena ada warga NU yang pengen bikin partai difasilitasi sudah, habis itu sudah," ucap Gus Yahya.
Soal ada partai politik (parpol) yang akan memperjuangkan aspirasi warga NU, Gus Yahya menyatakan pihaknya tidak akan melarang.
"Sekarang semuanya tergantung pada upaya dari setiap aktor dan partai politik ini untuk memperjuangkan aspirasi rakyat termasuk di antaranya warga NU, siapa yang mendapat kepercayaan? Ya silakan," ungkapnya.
Gus Yahya juga mengingatkan kepada semua kandidat bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden agar tak membawa-bawa nama NU.
"Kalau mau nyalon (capres-cawapres) jangan bilang atas nama NU ya. Pokoknya mutu sampeyan sendiri gimana," ujarnya.
Baca juga: Khawatir PKB Dukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto Berpesan ke Cak Imin: Jangan ke Mana-mana Gus
Gus Yahya mengaku kesal lantaran berkali-kali NU ditarik beberapa pihak untuk masuk dalam dunia politik praktis.
Sebab, dia menegaskan tidak ada bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang mewakili NU.
"Tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU, pokoknya tidak ada," ujar Gus Yahya.
"Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing, enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," sambungnya.
Menurut Gus Yahya, hal tersebut agar para politisi tidak mempermainkan agama.
"NU saja kami enggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua PBNU: Muktamar Sufi Bukti Kedekatan Mas Ganjar dengan Ulama
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.