Berita Bogor

Drama Bayi Tertukar di Bogor Selesai, Dian dan Siti Tetap Mengasuh dan Saling Mengunjungi

Kedua bayi yang dirawat Siti Mauliah (37 tahun) dan Dian (33) dipastikan memang tertukar sejak tahun lalu. 

|
Kolase foto TV One/Tribun Bogor
Siti Mauliah (37), warga asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, berharap bisa menjalin silataruhmi dengan ibu D usai hasil tes DNA bayi tertukar keluar. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Drama tertukarnya bayi akhirnya selesai, berdasarkan tes DNA terbukti memang kedua bayi tertuka di rumah Sakit Sentosa Bogor.

Kedua bayi yang dirawat Siti Mauliah (37 tahun) dan Dian (33) dipastikan memang tertukar sejak tahun lalu. 

Kedua orang tua berharap bisa jalin silahturahmi untuk saling mengunjungi anak-anak mereka walaupun beda rumah

Tangis haru mengiringi pengumuman hasil tes DNA silang dari bayi yang tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Bogor.

Kedua orang tua dan 2 bayi tertukar sudah melakukan tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Kabupaten Bogor.

Keputusan tes DNA menjadi jalan keluar untuk membuktikan bayi tertukar di Bogor tersebut.

Setelah beberapa hari melakukan tes DNA, penantian dua keluarga di Bogor terhadap anak kandung mereka akhirnya berakhir. 

Polres Bogor mengumumkan hasil tes DNA silang dari bayi yang tertukar di Rumah Sakit Sentosa.

Berdasarkan hasil tes DNA, diketahui jika 2 bayi itu terbukti tertukar.

Baca juga: Tangis Haru Warnai Pengumuman Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di RS Sentosa

Kedua bayi tersebut merupakan anak dari seorang ibu bernama Dian dan ibu bernama Siti Mauliah.

Selama ini, bayi laki-laki yang bersama Dian dan Siti Mauliah bukan anak kandung mereka.

Kapolres BogorAKBP Rio Wahyu Anggoro menegaskan, berdasarkan hasil laboratorium forensik puslabfor Bareskrim Polri, menyatakan bahwa bayi tersebut memang tertukar dari orang tua aslinya.

Menurut Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023) malam, bayi tersebut terbukti tertukar bedasarkan data hasil tes DNA.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Rio dalam konferensi pers, Jumat (25/8/2023) malam.

Kedua belah pihak dari orang tua bayi tertukar itu, kata dia, menerima hasil tes DNA tersebut.

"Setelah itu, dengan kebesaran hati kedua belah pihak, maka proses telah dibacakan oleh puslabfor bareskrim, masing-masing pihak bisa menerima dengan kebahagiaan yang luar biasa," ujarnya.

Tangis Haru

Sementara itu kedua ibu tampak menangis haru setelah hasil tes DNA diumumkan.

Mereka kemudian saling berpelukan dan menerima hasil tes DNA tersebut.

Kedua ibu dari bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, menggelar konferensi pers pembacaan hasil tes DNA silang, Jumat (25/8/2023).
Kedua ibu dari bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, menggelar konferensi pers pembacaan hasil tes DNA silang, Jumat (25/8/2023). (Kompas.com)

Lebih lanjut, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro pun mengatakan, sebelumnya polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan telah dilakukan polisi untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini.

Mulai dari pemeriksaan saksi hingga pihak rumah sakit Sentosa Bogor.

"Langkah-langkah telah kami lakukan, mulai dari penyelidikan, kemudian mengumpulkan para saksi, melakukan pemeriksaan mendalam terhadap rumah sakit, dan seluruh perawat serta bidan yang ada pada saat kejadian (bayi tertukar)," tegasnya.

Diketahui, mediasi dilakukan di Mako Porles Bogor yang berlokasi di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya kedua orang tua, bayi berusia 1 tahun juga ikut hadir dalam mediasi tersebut.

Namun dalam ruang mediasi ini, tidak semua rombongan keluarga ikut masuk.

Yang izinkan masuk hanya orangtua sang bayi dan perwakilan keluarga saja.

"Perwakilan, yang lainnya bisa tunggu ya, tunggu di luar ya," kata KBO Reskrim Polres Bogor Iptu Hafiz Akbar ketika mengarahkan kedua rombongan keluarga.

Baca juga: Buntut Kasus Bayi Tertukar, Karier Lima Perawat dan Bidan di RS Sentosa Bogor Hancur

Pesan 2 Ibu di Bogor

Usai melakukan tes DNA, kedua ibu itu saling memberi pesan mengharukan bila bayi mereka memang tertukar.

Siti Mauliah maupunDian sudah terlanjur menyimpan kasih sayang kepada bayi yang tertukar di Bogor.

Siti Mauliah berpesan, bila nanti hasilnya terbukti identik, berharap masih bisa menjalin silaturahmi dengan Dian.

"Harapan saya sama si pihak pasien, mudah-mudahan menyambung ke depannya bersilaturahmi terus, menyambung kekeluargaan, jadi saudara selamanya," kata Siti Mauliah.

Siti mengatakan ia dan Dian sudah sama-sama merawat bayi tertukar dengan penuh kasih sayang.

"Paska waktu bayi kita kalau misal ini benar anak kita ketukar kita kan sudah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depannya biar dibikin kekeluargaan, jadi saling kunjung mengunjung aja," kata Siti Mauliah.

Saat Ibu D (kanan) dan Siti Mauliah (kiri) menjalani tes DNA bayi tertukar.
Saat Ibu D (kanan) dan Siti Mauliah (kiri) menjalani tes DNA bayi tertukar. (Kolase Tribun/TVOne)

Sementara kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang mengimbau untuk merawat bayi tertukar tersebut dengan baik.

Pasalnya Dian pun sudah merawat bayi itu dengan sangat baik.

"Intinya kami mengimbau juga ya ibu S dan juga klien kami sampai kita mempunyai fakta yang faktual hasil tes DNA, kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri, karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat diberikan kasih sayang, dan masih dianggap anak kandungnya sampai saat ini," katanya.

Binsar Aritonang berkukuh bahwa kliennya merasa tak ada kejanggalan saat kliennya melahirkan di RS Sentosa Bogor.

Ia berkukuh bahwa sang bayi mengenakan gelang atas nama Dian.

"Itu tadi kalau untuk SOP sampai gelang bisa sama mungkin yang lebih bisa untuk menjelaskan pihak rumah sakit ya. 

Kalau dari kami dari awal sampai bayi dibawa pulang gak ada hal-hal yang aneh menurut klien kami," katanya.

Mereka terlanjur menyimpan kasih sayang ibu dan anak pada tertukar di Bogor.

Sebelumnya, Polres Bogor memfasilitasi dua ibu untuk mendapat kebenaran atas kasus bayi tertukar di Bogor.

Satu ibu adalah Siti Mauliah, warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Sementara satu ibu lain adalah Dian yang merupakan warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor.

Siti Mauliah (37), warga asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, berharap bisa menjalin silataruhmi dengan ibu D usai hasil tes DNA bayi tertukar keluar.
Siti Mauliah (37), warga asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, berharap bisa menjalin silataruhmi dengan ibu D usai hasil tes DNA bayi tertukar keluar. (Kolase Tribun Trends/TVOne/TribunBogor)

Siti berkukuh bahwa bayi kandungnya tertukar dengan anak Dian.

Hal itu berdasarkan gelang penanda bayi sewaktu melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.

Sebenarnya Siti sudah mendatangi rumah Dian, namun ia justru mendapat penolakan.

Bahkan bujukan RS Sentosa Bogor pun tak berhasil mengajak Dian melakukan tes DNA.

Sampai kemudian Siti Mauliah melaporkan kasus bayi tertukar ke polisi.

Siti dan Dian lantas menjalani tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023).(*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Bayinya Tertukar, 2 Ibu di Bogor Terima Hasil Tes DNA, Nangis Berpelukan, Berharap Bisa Silaturahmi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved