Berita Jakarta

Turun Rp 5 triliun, Banggar DPRD DKI Jakarta Kritisi Nilai APBD 2023 Hanya Rp 78 triliun

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi DKI Jakarta mengkritisi penurunan target anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 jadi Rp78 triliun.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Suasana rapat Banggar DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Kamis (24/8/2023) petang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi DKI Jakarta mengkritisi penurunan target anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023.

Dalam postur Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2023 berkisar Rp 83 triliun, kemudian turun sekitar Rp 5 triliun menjadi Rp 78 triliun.

Anggota Banggar DPRD Provinsi DKI Bambang Kusumanto mengatakan, salah satu faktor penentu penetapan target APBD 2023 adalah didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Hal ini akan berdampak pada proyeksi pendapatan APBD sejak awal.

Kata dia, pertumbuhan ekonomi pemerintah pusat dari 5,3 persen sampai 5,6 persen. Sementara pemerintah daerah memasang target pertumbuhan 4,8 persen sampai 5,6 persen.

Baca juga: Dapat Dukungan Luhut, DPRD DKI Usul Rp 577 miliar PMD ITF Sunter Dialihkan untuk Pembangunan RDF

“Artinya kita lebih rendah dari proyeksi rata-rata nasional. Nah, sepanjang sejarah APBD DKI Jakarta, faktanya kita itu tidak pernah lebih rendah atau selalu lebih tinggi dari pertumbuhan nasional, tapi tahun ini aneh. Menurut data saya ini agak fatal,” kata Bambang dalam rapat Banggar di gedung DPRD DKI, Kamis (24/8/2023).

Bambang menyadari, saat penyusunan APBD DKI tahun 2023, proyeksi pendapatan memang dibayangi oleh dampak pagebluk Covid-19.

Tetapi dalam perjalanannya, Covid-19 mulai terkendali dan perekonomian mulai tumbuh kembali.

“Sekarang sudah beda. Alhamdulillah tren pertumbuhan ekonomi meningkat. Bahwa ada komponen-komponen tertentu yang sebenarnya naik,” ujar Bambang dari Fraksi PAN.

“Misalnya (penerimaan) dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), pajak hotel, pajak atas bahan bakar, itu trennya naik semua. Jadi, menurut saya mengenai proyeksi minus lebih dari Rp 4 triliun itu sangat meragukan,” sambungnya.

Baca juga: WASPADA! Cucu Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Berobat karena Alami Gangguan Pernapasan Akibat Polusi

Sementara itu anggota Banggar DPRD DKI Jakarta Ismail menambahkan, Pemprov DKI memasang target pesimis terhadap target APBD DKI tahun 2023.

Padahal, indikator-indikator ekonomi menunjukan tren kenaikan Pasca Covid-19.

“Menurut saya, ini postur APBD yang pesimis kalau dibanding dengan anggaran 2022 setahun setelah Covid-19. Ini perlu atensi,” ucap politisi dari PKS ini.

Ismail khawatir, koreksi pendapatan APBD DKI tahun 2023 itu akan berimbas langsung pada berkurangnya anggaran dan program masing-masing dinas.

Terutama, kata dia, pada kegitan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat seperti di Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan sebagainya.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani Gemar Olahraga Tenis Ditantang Tanding dengan Keluarga Raffi Ahmad

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved