Pemilu 2024

Tak Jadi Caleg PDIP, Effendi Simbolon Serius Nyapres: Tunggu Putusan MK, Challenge Kebuntuan Politik

Politisi PDIP Effendi Simbolon menyatakan kesiapannya maju jadi capres dari unsur perseorangan pada Pilpres 2024.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews/Naufal Lanten
Politisi PDIP Effendi Simbolon berniat maju di Pilpres 2024, jika ada putusan MK soal capres perseorangan. Menurutnya, dia sudah tak berniat jadi caleg karena sudah 20 tahun menjadi anggota DPR RI. 

Meski demikian, dalam DCS anggota DPR RI Pemilu 2024 ini, Effendi Simbolon bahkan tak terdaftar.

Entah kebetulan atau tidak, sebelum daftar DCS ini dirilis KPU, baik Effendi dan Budiman menyatakan Prabowo cocok memimpin Indonesia.

Padahal, partai mereka sudah mendeklarasikan mengusung Ganjar sebagai capres.

Effendi sendiri menyatakan dukungan ke Prabowo dalam acara rakernas Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023). Dalam acara itu, Prabowo hadir.

Effendi yang merupakan Ketua PSBI pun sempat menyatakan Prabowo cocok untuk menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada tiga, ada empat ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi.

Akibatnya, DPP PDIP sempat memanggil Effendi untuk dimintai keterangan atas pernyataannya itu.

Meski pada kesempatan itu, tak jelas tindakan atau sanksi yang diberikan ke Effendi.

Sementara Budiman melakukan pertemuan dengan Prabowo pada Selasa (18/7/2023) malam.

Ternyata, pertemuan itu tak diketahui DPP PDIP.

Akibatnya, PDIP memanggil Budiman untuk klarifikasi. Meski demikian, dia tak dikenai sanksi.

Budiman semakin blak-blakan karena bersama Prabowo mendeklarasikan kelompok relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/8/2023).

Pada kesempatan itu, Budiman secara terbuka menyatakan dukungannya atas pencapresan Prabowo.

Aktivis pro-demokrasi 90-an ini mengaku kagum dengan pemikiran Prabowo yang ditulis dalam buku Paradoks Indonesia.

“Dua puluh lima tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan temen-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” jelas Budiman usai deklarasi relawan Prabu.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved