Pemilu 2024

Anies Serang Ganjar, Orasi di Jantung Jateng Sebut Tingginya Angka Pengangguran: Butuh Perubahan!

Anies Serang Ganjar, Orasi di Jantung Jawa Tengah Sebut Tingginya Angka Pengangguran: Butuh Perubahan!

Editor: Dwi Rizki
Tribun Jateng
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan berorasi tepat di jantung Jawa Tengah, lapangan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang, pada Minggu (20/08/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan berorasi tepat di jantung Jawa Tengah, lapangan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang, pada Minggu (20/08/2023).

Kehadirannya pun disambut lautan relawan dan masyarakat Jawa Tengah yang mendukungnya maju Pilpres 2024.

Dalam orasinya, Anies berpesan pada para relawan pendukungnya jangan Adigang yang bermakna kekuatan, Adigung yang bermakna kekuasaan dan Adiguno yang bermakna kepandaian.

Artinya, manusia hendaknya tidak mengandalkan dan menyombongkan kelebihan yang dia miliki.

Selain itu ia juga berpesan untuk Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake yang artinya harus bersikap ksatria, bertanggung jawab.

Pesan tersbeut pun bermakna maju perang tanpa teman, dan menang tanpa merendahkan.

Baca juga: Ketika Amien Rais Desak KPK Usut Tuntas Kasus KKN Anak Presiden, Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK

Baca juga: Ketika Erick Thohir Kalah Pamor dengan Prabowo, Istana Merdeka Bergemuruh Hanya dengan Satu Tangan

"Pesannya gini, jangan sampai kita Adigang, Adigung dan Adiguna. Kita maju berani karena benar, untuk itu kita siap nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake, Insha Allah itu prinsip yang kita pegang, " ucap Anies.

Mengawali orasinya, Anies pun mengajak para relawan untuk bersalawat.

Lautan manusia itu pun bersalawat mengikuti Anies yang berdiri di panggung utama.

"Insya Allah mereka-mereka yang dzolim akan repot satu sama lain, dan dijauhkan dari kita semua," ungkap Anies.

"Perjalanan kita ini, kita menginginkan ada perubahan," tambahnya menegaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Anies secara langsung memberikan pertanyaan kepada ribuan relawan yang hadir.

Pertanyaan itu terkait harga kebutuhan pangan, pendidikan, biaya kesehatan dan lapangan kerja.

Karena empat alasan tersebut, Anies menegaskan perlunya adanya perubahan. 

Baca juga: Bandingkan Anies & Ganjar Soal Warga Miskin, Musni Umar Sebut Sosok yang Sukses Entaskan Kemiskinan

Baca juga: Bukan Bayaran Apalagi Buzzer, Ternyata Ini Alasan Survei Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Bisa Tinggi

"Mengapa kita ingin perubahan? Buat ibu-ibu semua yang ada di sini saya mau tanya, bapak-ibu sekalian, harga pangan murah apa mahal?" tanya Anies dijawab kompak 'mahal' oleh para relawan.

"Mau diteruskan atau diubah? Mau pangannya mahal terus? mau diubah? jadi apa? Murah!! Karena itu kita perlu perubahan!" tegas Anies.

Dalam orasi selanjutnya, Anies menanyakan soal biaya pendidikan yang mahal saat ini.  

"Kita merasa tidak kalau biaya pendidikan itu murah apa mahal? mau diteruskan? mau terus jadi mahal? Harus apa? jadi apa?" tanya Anies.

"Perubahan!!" jawab para relawan kompak.

"Kita ingin pendidikan terjangkau buat semuanya," balas Anies

Melanjutkan orasinya, Anies pun menanyakan soal pelayanan kesehatan yang mahal.

Menurutnya, pelayanan kesehatan masih sangat mahal, karena itu perubahan harus dihadirkan.

"Kita sering sekali merasakan kalau ada yang sakit membutuhkan pelayanan kesehatan mudah atau sulit? Murah atau mahal?" tanya Anies dijawab 'Mahal' oleh para relawan.

"Mau diteruskan? mau dilanjutkan? perlu apa? Insya Allah kita dorong perubahan!" tegasnya.

Pertanyaan selanjutnya terkait dengan lapangan pekerjaan.

Jumlah pengangguran di wilayah Jawa Tengah katanya masuk dalam delapan besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.id. jumlah penganggur terbuka (TPT) di Jateng terdata sekitar 1.080.000 orang pada tahun 2022.

TPT Jawa Tengah pada kepemimpinan Ganjar Pranowo itu tercatat mencapai 5,57 persen itu turun dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.

Terdapat tiga daerah di Jateng yang tercatat memiliki angka TPT tinggi, yaitu Tegal, Cilacap, dan Brebes yang mencapai lebih dari 9 persen.

"Ini anak-anak muda sudah sekolah, sudah kuliah, eh sesudah itu mereka kepengen kerja. Lapangan pekerjaan mudah atau sulit? mudah atau sulit? mau diteruskan? teruskan sulit mau? perlunya apa?" tanya Anies.

"Insya Allah kita siapkan lapangan pekerjaan yang luas bagi semua!" tegasnya

Dalam orasinya, empat hal tersbeut diungkapkan Anies menjadi fokus utama dalam pemerintahannya kelak.

Hal pertama adalah stabilitas harga pangan.

Selanjutnya, adalah biaya pendidikan dan layanan kesehatan yang terjangkau.

Terakhir adalah tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat.

"Apalagi di Jawa tengah sini, di Jawa Tengah sini, dari satu sampai delapan (provinsi tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia) pengangguran ada di Jawa Tengah, satu sampai delapan pengengguran ada di Jawa Tengah," ungkap Anies.

"Dan itu artinya di Provinsi ini negara harus hadir untuk membantu menyiapkan lapangan pekerjaan. Jadi dengan itu Insya Allah dengan itu kita sama-sama dorong," tegasnya.

Terkait sejumlah permasalahan tersebut, Anies mengingatkan para relawan untuk berikhtiar untuk perubahan.

Salah satunya dengan menyampaikan kebaikan kepada keluarga hingga para tetangga.

Sehingga gerakan perubahan dapat dihadirkan.

"Saya berpesan kepada semua para aktivis-para relawan, kita mengikhtiarkan perubahan bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai, bukan tiga partai, bukan empat partai, ini adalah untuk setiap keluarga yang ada di Indonesia. Betul tidak?" tanya Anies dijawab kompak 'betul' oleh para relawan.

"Jadi saya minta kepada semua para relawan, siap untuk menjangkau seluruh warga Jawa Tengah?" tanyanya lagi dijawab 'Siap!!'

"Siap menjangkau Semua? Siap untuk mendatangi kampung-kampung dan desa-desa? Siap menjangkau seluruh tetangga? Saya minta kepada semua jangkau dan antar relawan harus kerjasama, harus kerja solid, lalu relawa-relawan dengan partai politik harus kerja bersama, siap?" tanya Anies.

"Harus apa? kerjasama, harus kerjasama. Tidak mungkin dikerjakan sendirian, ini adalah hal yang harus kita kerjakan bersama-sama. Insya Allah dengan cara itu, maka perubahan akan bisa terjadi di tempat ini," tegasnya.

"Siap!!" teriak ribuan relawan.

Atasi Pengangguran di Jateng

Dikutip dari Kompas.id, upaya mengurangi pengangguran di kawasan perkotaan di Jawa Tengah dilakukan dengan sejumlah cara, termasuk mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha baru.

Dengan cara ini, warga bisa memperoleh penghasilan secara mandiri tanpa harus menunggu lowongan kerja dari pihak lain.

”Salah satu solusi jitu untuk mengentaskan masalah pengangguran di daerah perkotaan adalah dengan mencetak wirausaha-wirausaha baru,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Sakina Rosellasari pada Rabu (22/2/2023).

Menurut Sakina, di wilayah perkotaan, cukup jarang ada perusahaan atau pabrik yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, upaya mendorong kewirausahaan dinilai pas untuk mengurangi pengangguran di perkotaan.

Sakina menyebut, cara itu sudah dicoba dilakukan di Kota Surakarta dan Kota Magelang.

Hasilnya, persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) di dua kota tersebut berhasil turun sebesar 2,02 persen. Capaian itu merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan daerah lain.

Pada tahun 2022, TPT Jawa Tengah mencapai 5,57 persen, turun dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.

Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berupaya menargetkan TPT sebesar 5 persen.

Namun, Sakina menyebut, upaya penurunan TPT tidak mudah dilakukan.

Apalagi, saat ini masih ada tiga daerah di Jateng yang tercatat memiliki angka TPT tinggi, yaitu Tegal, Cilacap, dan Brebes.

”TPT di daerah-daerah lainnya berkisar 2 persen hingga 8 persen, tetapi TPT di Tegal, Cilacap, dan Brebes masih mencapai lebih dari 9 persen,” ucapnya.

Sakina memaparkan, jumlah penganggur terbuka di Jateng saat ini terdata sekitar 1.080.000 orang.

Untuk mengurangi angka pengangguran ini, dia menyebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng terus berupaya bekerja sama dengan dinas-dinas lain.

”Kolaborasi dan kerja sama untuk mengurangi angka pengangguran terus kami lakukan bersama dinas pendidikan, dinas perindustrian, hingga dinas penanaman modal dan pelayanan satu pintu,” ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang Wawan Setiadi mengatakan, TPT Kota Magelang tahun 2022 tercatat mencapai 6,71 persen.

Adapun jumlah penganggur sekitar 4.500 orang.

Menurut Wawan, upaya mendorong lahirnya wirausaha baru untuk mengatasi masalah pengangguran sudah dilakukan Pemerintah Kota Magelang sejak tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 3,1 miliar.

Program tersebut berupa penyelenggaraan 11 jenis pelatihan gratis bagi warga Magelang.

Dibuka dalam 42 kelas, pelatihan itu diikuti sekitar 600 orang.

Salah satu solusi jitu untuk mengentaskan masalah pengangguran di daerah perkotaan adalah dengan mencetak wirausaha-wirausaha baru.

Tahun ini, anggaran untuk program serupa ditambah menjadi Rp 4,7 miliar.

Jumlah kelas dan jenis pelatihan juga akan ditambah.

”Dengan target mampu menyerap lebih banyak peserta, tahun ini, kami berencana membuka sedikitnya 50 kelas pelatihan,” kata Wawan.

Jenis pelatihan yang digelar ditentukan berdasarkan jenis usaha yang sedang tren dan prospektif.

Pada tahun 2021-2022, ragam pelatihan yang ditawarkan.

Misalnya, adalah pelatihan membuat usaha spa bayi, pelatihan menjadi tukang cukur, dan pelatihan menjadi barista.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved