Liputan Khusus Warta Kota

Ini Kata Sosiolog Terkait Rendahnya Minat Milenial Kunjungi Objek Wisata Sejarah

Sosiolog UI Dr. Ida Ruwaida, M.Si, sebut peran agen sosialisasi memperkenalkan sejarah diperlukan untuk bangkitkan minat sejarah pada milenial.

|
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Museum Perumusan Naskah Proklamasi bekas rumah Laksamana Tadashi Maeda yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.  

Institusi pendidikan perlu membuat metode pembelajaran sejarah lebih menarik bagi para siswa. Sehingga, informasi sejarah yang disampaikan dapat melekat panjang di benak siswa.

Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. foto diambil Jumat (28/7/2023)
Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. foto diambil Jumat (28/7/2023) (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

"Kalau bicara tentang sejarah, artinya daya tarik metode belajarnya yang harus dibangun, sehingga daya lekatnya bisa panjang," ucap Ida.

Selanjutnya adalah peran agen sosialisasi media massa.

Ida menuturkan, di era digitalisasi saat ini peran konten kreator serta influencer sangat diperlukan untuk membuat konten terkait sejarah agar dapat menumbuhkan daya tarik milenial mempelajari sejarah.

"Sebetulnya kalau era sekarang bisa saja para konten kreator atau youtuber membuat konten terkait sejarah atau berkunjung ke museum. Misalnya Atta Halilintar ngomongin tentang sejarah, nah itu kan daya tariknya luar biasa," ungkapnya.

Atau melalui buku-buku sejarah dengan tampilan yang menarik untuk dibaca generasi muda. 

"Media massa ini kan bisa media cetak, media audio visual nah di era digital ini begitu penting," ujarnya.

Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. foto diambil Jumat (28/7/2023)
Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. foto diambil Jumat (28/7/2023) (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

Kemudian agen sosialisasi yang punya peran adalah peer group atau komunitas. 

Komunitas turut berperan dalam membangun daya tarik generasi muda terhadap sejarah

"Seperti halnya komunitas Historia Indonesia. Mereka ini mencoba menarik generasi muda dengan kegiatan-kegiatan yang menurut mereka punya daya tarik, seperti tur ke berbagai objek wisata sejarah," ucap Ida.

Ia menyimpulkan, bahwa secara sosiologis rasa tertarik, minat atau kepedulian terhadap sejarah yang sebenarnya mencerminkan peradaban suatu bangsa sebetulnya sangat tergantung pada peran dan kontribusi dari agen-agen sosialisasi.

"Pertanyaannya adalah apakah agen-agen sosialisasi itu sinkron dan konsisten dalam menjelaskan, menyampaikan, mentransfer pengetahuan tentang sejarah?" tandasnya. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved