Berita Nasional
Jokowi Target APBN 2024 Defisit Rp522,8 T, Said Didu: Tetap Semangat Menambah Utang di Akhir Jabatan
APBN 2024 Diproyeksi Defisit Rp 522,8 Triliun, Said Didu: Tetap Semangat Menambah Utang di Akhir Masa Jabatan
"Jadi cara kita melihat adalah tadi growth tetap 5 persen pada saat dunia terguncang-guncang pada saat harga komoditas mengalami volatilitas, inflasi tinggi suku bunga melonjak, namun kita tetap menjaga growth dan APBN-nya makin sehat. Itu Kombinasi yang sangat langka di dunia," tuturnya.
Selain itu, Menkeu Sri Mulyani menambahkan, belanja negara di tahun 2024 senilai Rp 3.304,1 triliun atau naik Rp 708,7 triliun dari 2020 yaitu senilai Rp 2.595,5 triliun.
"Belanja Negara di Rp 3.300 triliun tahun 2020 pada saat pandemi. kita harus melakukan banyak extraordinary belanja di Rp 2.595 triliun hingga kenaikan belanja hanya sekitar Rp 708 triliun. Namun kenaikan pendapatan disebut Rp 133 triliun," tuturnya.
Sedangkan pembiayaan anggaran 2024 senilai Rp 522,8 triliun atau turun Rp 670,5 triliun dari anggaran 2020 sebesar Rp 1.193,3 triliun.
"Untuk pembiayaan dengan defisit 522 kita akan melakukan secara hati-hati tadi saya sampaikan bahwa enviromental growth-growth globalnya juga akan semakin tidak predictable," ucap dia.
"Tahun 2020 waktu itu anda bisa lihat pembiayaan kita itu sampai Rp 1.193, pada saat pandemi pendapatan kita turun belanja naik maka kita mengalami situasi yang tidak mudah dan sekarang relatif sangat bisa dikelola atau relatif sehat," imbuhnya.
Jokowi Sampaikan Anggaran Belanja Negara Tahun 2024 Sebesar Rp3.304,1 Triliun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rencana belanja negara sebesar Rp 3.304,1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) RAPBN 2024.
"Belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp 857,6 triliun," kata Jokowi dalam Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (16/8/2023).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun.
Rinciannya terdiri dari Penerimaan Perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta Hibah sebesar Rp0,4 triliun.
Dengan demikian, Jokowi mengumumkan defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.
"Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun," kata Jokowi.
"Demikianlah Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya. Besar harapan kami, pembahasan RAPBN tahun 2024 dapat dilakukan secara konstruktif demi mewujudkan Indonesia Maju, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," pungkas Jokowi.
Mabes Polri Imbau Seluruh Anggota Polisi dari Polda hingga Polsek untuk Melindungi Tugas Wartawan |
![]() |
---|
Audiensi PERKAHI, Kanwil Kemenkum DK Jakarta Siap Perkuat Kolaborasi |
![]() |
---|
Ini Awal Perkenalan Hotman Paris Dengan Dwi Hartono Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Kumpulan Motivasi Hidup Dwi Hartono Otak Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
Reaksi Orang Tua Siswa SMA yang Ditangkap Karena Unjuk Rasa di DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.