Pilpres 2024

Pendukung Ganjar Berguguran, Budiman Sudjatmiko Blak-blakan soal Rencana Mendukung Prabowo Subianto

Hashim Djojohadikusumo menyebut  Budiman Sudjatmiko bakal satu panggung bersama Prabowo Subianto pada pekan depan.

Editor: Feryanto Hadi
Youtube
Budiman Sudjatmiko 

"Pak Budiman tadi saya undang beliau, saya minta klarifikasi terhadap kunjungan beliau ke Pak Prabowo. Tidak ada sanksi, hanya memberi warning untuk kembali ke garis organisasi," ujar Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (28/7/2023).

Komarudin juga mengungkapkan, Budiman merupakan salah satu kader PDIP. Sehingga Budiman juga harus ikut dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.

"Bagaimana pun beliau adalah kader PDIP dan saat ini semua kader PDIP dari Sabang sampai Merauke itu wajib tegak lurus untuk mendukung putusan yang telah diputuskan bu ketum," tutur Komarudin. 

Selain itu, Komarudin membeberkan klarifikasi Budiman saat dipanggil DPP.

Lanjut Komarudin, Budiman tidak bermaksud mendukung Prabowo, tapi hanya sebatas konsolidasi antara Ganjar dan Prabowo.

"Beliau menjelaskan niatnya bukan untuk mendukung Prabowo sebenarnya. Dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon orde baru dan calon reformasi," ujar Komarudin

"Pak Ganjar sebagai generasi reformasi dan pak Prabowo sebagai generasi orba, kan gitu kira-kira bagaimana konsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,"lanjut Komarudin. 

Budiman Sudjatmiko Pegang Prinsip Ambil Langkah Berisiko Tinggi

Beberapa hari lalu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko bertemu dengan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Pertemuan Budiman dan Prabowo itu menjadi perhatian publik jelang penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Budiman Sudjatmiko yang merupakan mantan aktivis 1998 itu pun buka suara terkait alasannya merangkul dengan Prabowo Subianto.

Di akun Twitternya pada Jumat (28/7/2023) Budiman Sudjatmiko membalas cuitan Politisi PSI Dedek Prayudi yang membelanya setelah berdamai dengan Prabowo Subianto.

Budiman menceritakan bahwa saat ia melawan Orde Baru di tahun 90-an juga saat itu banyak yang mengecamnya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Bongkar Alasan Rangkul Prabowo Subianto, Tak Mau Menyesal Kemudian

Menurut Budiman, butuh dua tahun untuk masyarakat agar paham dengan pilihannya sehingga menjadi momen perubahan.

Oleh karena itu, menurut Budiman, jika saat ini banyak yang protes ia mulai merangkul Prabowo Subianto yang dulu merupakan lawannya, politisi PDIP itu mengaku tidak keberatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved