Pemilu 2024

Pimpinan PDIP Persilakan PPP Cabut Bila Gagal Jadi Cawapres Ganjar, Ini Jawaban Sandiaga Uno

Pimpinan PDIP Persilakan PPP Cabut Bila Gagal Jadi Cawapres Ganjar, Ini Jawaban Sandiaga Uno

|
Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menparekraf, Sandiaga Uno di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (14/8/2023). 

Tetapi, kader PPP juga meminta dilibatkan dalam proses penentuan tersebut.

"PDI Perjuangan terbuka. Kemudian, menerima usulan-usulan, akan dibahas bersama dan itu sudah menjadi satu hal yang disepakati antara Ketum PDI Perjuangan dengan Ketum dari PPP," kata Puan ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Puan juga memastikan proses penentuan bakal pendamping Ganjar sudah melalui kesepakatan antara PDIP dan partai politik yang bekerja sama dalam Pemilu 2024.

Oleh karena itu, menurutnya, siapa pun sosok bakal cawapres nantinya pada dasarnya sudah merupakan kesepakatan bersama.

"Jadi tidak ada hal yang nantinya tidak dibahas, namun itu semua akan dibicarakan bersama," ujarnya menegaskan.

Ketua DPR RI ini bahkan mengatakan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres) juga bakal dilibatkan dalam proses menentukan bakal cawapres.

"Pastinya akan kita bicarakan, dan kemudian pastinya akan melibatkan capresnya juga. Apakah juga capresnya itu berkeinginan punya keinginan seperti apa, bagaimana, dan lain sebagainya. Kan setiap partai itu punya mekanisme untuk bisa menentukan siapa bacawapresnya," kata Puan.

Diberitakan sebelumnya, Arsul Sani mengaku pihaknya menghormati jika keputusan bakal cawapres Ganjar Pranowo berada di tangan Megawati Soekarnoputri.

Namun, ia mengatakan, sejumlah kader PPP ingin dilibatkan dalam proses penentuan pendamping Ganjar.

Ia menyampaikan hal itu menjadi salah satu alasan munculnya wacana untuk mempertimbangkan langkah politik PPP jika Sandiaga Uno tak dipilih menjadi bakal RI-2.

"Dimaknai adalah, meskipun kita menghormati bahwa yang akan menentukan siapa pasangannya Pak Ganjar itu PDIP atau Bu Mega, tapi barangkali dengan pesan seperti itu, teman-teman PPP itu sedang mengatakan, 'ya kami juga harus diajak bicaralah’,” kata Arsul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Arsul juga mengatakan, wacana itu tak muncul sebagai wujud PPP ingin mengancam atau mengunci PDIP.

Sebab, selama ini PPP memberikan dukungan pada Ganjar karena alasan kedekatan secara kultural.

Selain itu, PDIP sendiri juga memenuhi ambang batas pencalonan presiden dengan memiliki lebih dari 20 persen kursi di DPR RI.

"Ya tidak bisa dikunci, wong PDIP sendirian maju (Pemilihan Presiden 2024) bisa kok,” ujar Arsul Sani.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved