Berita Nasional

Viral Rocky Gerung Sebut Presiden Bajingan Tolol, Pengamat: Kritik Boleh, Asal Tidak Menghina

Viral Rocky Gerung Sebut Presiden Bajingan Tolol, Pengamat: Kritik Boleh, Asal Tidak Menghina. Berikut penjelasannya

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Dwi Rizki
Tribun Palu
Kolase Foto Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung saat ini sedang viral, karena di media sosialnya dengan menyebut Presiden Jokowi adalah bajingan tolol.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan, bahwa kritik kepada Presiden itu diperbolehkan, namun tidak untuk menghina. 

Namun, dirinya belum bisa memastikan, perihal pernyataan Rocky Gerung, apakah itu kritik atau penghinaan.

"Kalau kritik itu boleh, kalau menghina tidak boleh, saya tidak tau bukan orang hukum jadi tidak tau batasan soal kritik dan menghina," katanya saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Dipanggil ke Istana, Jokowi dan Sandiaga Uno Bicara Empat Mata, Apa yang Dibahas?

Baca juga: Babak Baru Kasus Mario Teguh dan Istri vs Pemilik Skincare, Polisi Periksa Para Terlapor

Ujang juga mengatakan, bahwa dirinya akan melihat terlebih dahulu, dinamikanya kedepan terkait permasalahan tersebut. 

"Ya tentu melihat dengan ke depan gimana, saya denger-denger ada laporan relawan Jokowi ya," ujar Ujang. 

Selain itu, Ujang menambahkan, jika dilihat dari kacamata politik, dirinya menegaskan kalau kritik sepedas apapun itu diperbolehkan. 

"Saya melihatnya intinya kritik boleh sepedas apapun, tapi menghina tidak boleh, kalau kacamata politik ya siapapun yang mengkritik presiden itu boleh, tapi menghina tidak boleh, saya tidak paham ini ahli hukum dan bahasa yang bisa menerjemahkan," pungkasnya.

Bukan soal Bajingan Tolol, Syahganda: Orasi Rocky Gerung soal Aksi Sejuta Buruh Lebih 'Membakar'

Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan merespon hebohnya pidato Rocky Gerung yang belakangan menuai polemik.

Bahkan, narasi bajingan tolol yang Rocky Gerung sampaikan untuk presiden, berujung pelaporan ke polisi.

Meski demikian, Syahganda Nainggolan menilai, publik seharusnya tidak hanya fokus pada narasi tersebut.

Dia menilai, esensi pidato Rocky Gerung di depan kaum buruh jauh lebih penting

Salah satunya bahasan mengenai agenda Aksi Sejuta Buruh yang akan berlangsung pada 10 Agustus 2023 mendatang di Istana Negara, Jakarta Pusat

Menanggapi aksi itu, Rocky menyebut bahwa keberhasilan suatu gerakan bisa diukur dari jumlah massa dan arah gerakan

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Ganjar Pranowo Ngaco, Gagal Sejahterakan Warga Jateng Malah Mau Nyapres

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved