Berita Tangerang

Anaknya Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi, Ayip Bawa Meteran Ukur Jarak Rumah-Sekolah,Hasilnya Bikin Emosi

Orangtua siswa bernama Ayip Amir itu mengaku anaknya tak lolos masuk SMAN 5 Kota Tangerang lewat jalur zonasi.

Editor: Feryanto Hadi
Instagram
Orangtua siswa yang kecewa anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sampai membawa meteran ke sekolah. Orangtua siswa bernama Ayip Amir itu mengaku anaknya tak lolos masuk SMAN 5 Kota Tangerang lewat jalur zonasi. 

"Karena jarak dari rumah saya ke SMA 2 itu nggak begitu jauh, bisa jalan kaki dan anehnya yang diterima adalah anak-anak yang rumahnya jauh di belakang saya," terang dia. 

Warga Keluhkan Isu Numpang Kartu Keluarga

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA Negeri di Provinsi Banten telah resmi ditutup.

Sejumlah warga Tangerang mengeluhkan putra-putri mereka tidak diterima di SMA Negeri yang dituju.

Salah seorang diantaranya ialah warga Kota Tangerang berinisial RN yang anaknya gagal mendapatkan SMA Negeri di Tangerang.

RN mengatakan, anaknya tidak lolos masuk SMA Negeri karena gagal lewat jalur zonasi.

Sebab dua sekolah terdekat dari tempat tinggalnya hanya menerima calon peserta didik dengan jarak terjauh hanya sekira 500 meter sampai 700 meter saja.

Jalur zonasi sendiri adalah jalur pendaftaran PPDB yang berdasarkan domisili sesuai wilayah yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

Baca juga: Berikut Jumlah dan Jenis Kecurangan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor yang Bikin Bima Arya Geram

Dua sekolah yang didaftarkannya itu ialah SMAN 1 Tangerang dan SMAN 2 Tangerang.

"Jarak rumah saya ke SMAN 1 Tangerang itu sekira 2,2 KM dan ke SMAN 2 Tangerang sekira 1,7 KM. Tapi masa enggak bisa keterima lewat jalur zonasi," ujar RN kepada Wartakotalive.com, Senin (10/7/2023).

RN meduga adanya indikasi kecurangan yang terjadi pada PPDB jenjang SMA Negeri di Provinsi Banten itu.

Baca juga: Tahu Soal Kecurangan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor, Bima Arya Minta Warga Hubungi Hotline Ini

Sebab ia menilai, tidak wajar jarak terjauh dari dua sekolah tersebut ditempati oleh seluruh masyarakat yang secara kebetulan mendaftar PPDB tingkat SMA Negeri.

Sebab SMAN 1 Tangerang, lanjut RN, dikelilingi oleh kawasan perkantoran, begitu juga halnya yang terjadi di SMAN 2 Tangerang.

"Kalau secara kasat mata dari saya sebagai orang awam, SMAN 1 Tangerang itu dikelilingin kantor-kantor dan SMAN 2 juga lebih parah, selain kantor juga dikelilingin stadion, pasar, kantor dan tanah kosong," kata dia.

"Memang ada bebera rumah warga, tapi rasanya gak mungkin ada ratusan anak secara bersamaan lulus SMA Negeri di rumah-rumah sekitar dua sekolah itu," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved