Kebakaran

Nestapa Korban Kebakaran 94 Rumah di Tambora, Warga Mengais Puing Bangunan demi Rupiah

Warga korban kebakaran di wilayah RW 05 dan RW 07 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, masih berusaha mengais puing-puing yang ada untuk jadi rupiah.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Potret TKP kebakaran di Jalan Duri Utara Tambora, Jakarta Barat. Warga korban kebakaran di wilayah RW 05 dan RW 07 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, masih berusaha mengais puing-puing yang ada untuk jadi rupiah. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Duka masih menyelimuti warga di wilayah RW 05 dan RW 07 Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, akibat kebakaran yang meluluh lantahkan 94 rumah warga, Sabtu (8/7/2023) malam. 

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Senin (10/7/2023) sekira pukul 11.00 WIB, sejumlah warga masih ramai berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran untuk mengais puing-puing bangunan yang tersisa. 

Sebagian dari mereka sengaja mencari paku atau barang-barang berbahan tembaga lain, untuk dijual menjadi pundi-pundi rupiah. 

Sementara sebagian lainnya sengaja datang kembali ke rumahnya untuk merapihkan puing-puing bangunan yang tersisa.

Nampak, 94 bangunan rumah yang terbakar itu kini hanya tersisa kerangkanya saja. 

ILUSTRASI Upaya petugas pemadam kebakaran menjinakkan api.
ILUSTRASI Upaya petugas pemadam kebakaran menjinakkan api. (Istimewa)

Sementara perabot serta barang-barang seisi rumah mereka, semuanya telah berubah menjadi debu dan arang. 

Termasuk asbes-asbes serta seng yang alumunium dipakai untuk atap rumah, semuanya berserakan dan berubah warna menjadi semacam karat. 

Sejumlah karung-karung berisi berangkal bangunan pun nampak berjajar di gang-gang kecil pemukiman padat penduduk itu. 

Tak hanya itu, satu rumah di RT 09 RW 05 yang diduga jadi sumber awal api pun masih dipagari dengan garis polisi.

Diketahui, kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk itu mengakibatkan satu orang bernama Afriyanto (30) meninggal dunia dan satu orang PPSU mengalami luka bakar.

Baca juga: Suami Bakar Istri dan 2 Anak di Cakung Jaktim Sempat Berdalih Terjadi Kebakaran Tanpa Sengaja

Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, korban meninggal dunia lantaran terlalu banyak menghirup gas karbon dioksida (CO2) dari asap kebakaran

"Satu korban meninggal dunia di Puskesmas Tambora diduga karena lemas keracunan CO2, karena TKP kebakaran merupakan area padat penduduk dengan bangunan sebagia besar terbuat dari kayu," ujar Putra saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Data terkini yang diterima Warta Kota, dari total 94 rumah yang terbakar, ada 152 KK dan 537 jiwa yang terdampak.

Para korban pun kini diberikan tempat pengungsian di SDN 05 Pagi dan 06 Petang Duri Utara, Tambora Jakarta Barat. 

Mereka ditempatkan di tiga tenda pleton yang berada di lapangan sekolahan. Selain itu, ada juga sejumlah ruang kelas yang dimanfaatkan untuk para pengungsi beristirahat. 

Baca juga: Pondok Pesantren Annur di Bekasi Utara Kebakaran, Para Santri Sempat Berusaha Padamkan Api

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved