Rudapaksa

Manfaatkan Ruangan yang Sepi, Oknum Kepala Sekolah SMA di Flores Lakukan Rudapaksa kepada Siswanya

Seorang oknum kepala sekolah SMA di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), lakukan rudapaksa terhadap anak muridnya

Editor: Sigit Nugroho
istimewa
Ilustrasi pelecehan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Peristiwa pelecehan atau rudapaksa yang diduga dilakukan oleh para pendidik kembali terjadi.

Kali ini, peristiwa yang memrihatinkan tersebut terjadi di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelaku dari dugaan pelecehan tersebut adalah kepala sekola dari sekolah SMA itu, sedangkan korban dari pelecehan adalah muridnya sendiri.

Oknum kepala sekolah yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada siswanya itu berinisial NE.

NE dikabarkan diduga telah melecehkan siswi berinisial AKL (17).

Kabar itu membuat pihak keluarga marah dan berencana melaporkan NE ke polisi.

Baca juga: Bantahan Kejari Pandeglang Intimidasi Korban Rudapaksa hingga Mengusir dari Persidangan

Baca juga: VIDEO Pelaku Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil di Pademangan Dibekuk Polisi

Baca juga: Kesepian Istri Jadi TKW, Ayah di Sukabumi 11 Kali Rudapaksa Anak Gadisnya hingga Hamil

Salah satu anggota keluarga korban, MMH mengatakan bahwa NE melakukan pelecehan terhadap AKL berulang kali.

NE melecehkan korban di ruangan kepala sekolah.

"Keponakan mengatakan kepada saya bahwa sudah berulang kali. Dia disuruh bersihkan ruangan kepala sekolahnya," kata MMH kepada wartawan, Minggu (2/7/2023).

NE melakukan aksi bejatnya itu ketika suasana ruangan sepi.

NE melakukan rudapaksa korban di sejumlah bagian tubuh sensitif korban.

"Dia perlakukan keponakan saya tidak baik," pungkasnya

Selain itu, NE kerap mengajak korban untuk datang ke sekolah lebih awal dan pulang terlambat.

Siasat itu dilakukan agar warga sekolah tak menaruh curiga.

BERITA VIDEO: KPU RI Tetapkan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 Sebanyak 204 Juta

Pihak keluarga mengaku pernah melihat isi percakapan inbox facebook antara korban dan sang kepala sekolah, namun sekarang sudah terhapus.

"Dia pernah suruh anak ini kirim foto tidak baik. Itu semua ada dalam inbox, sayangnya saya lupa screensot," pungkasnya.

Keluarga telah sepakat membawa kasus tersebut ke pihak kepolisian agar oknum kepala sekolah itu bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sementara informasi dari seorang guru, IIG, mengaku dirinya bersama tiga orang guru mendatangi rumah korban setelah sang kepala sekolah mengakui kesalahannya.

"Beliau sendiri sudah menyatakan dalam forum bahwa dia bersalah, sehingga dia mengutus kami, termasuk saya datang ke sana (rumah korban)," ungkapnya.

Pengakuan itu, kata dia, diucapkan NE saat mengadakan briefing bersama semua guru sekolah.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved