Pemilu 2024

Elektabilitas Sandiaga Uno sebagai Cawapres Kian Moncer, Salip Erick Thohir dan Mahfud MD

Survei Algoritma: Elektabilitas Sandiaga Uno sebagai Cawapres Salip Erick Thohir dan Mahfud MD

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Direktur Eksekutif Lembaga Peneliti dan Konsultan Algoritma, Aditya Perdana di AOne Hotel, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (26/6/2023). 

“Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis. Sejalan dengan itu bursa untuk cawapres pun akan kian dinamis untuk menarik keyakinan calon pemilih,” paparnya.

Proyeksi bursa elektoral partai politik

Pada kesempatan yang sama, Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid menyampaikan bahwa ada volatilitas yang sangat kentara di proyeksi bursa elektoral partai politik peserta Pemilu 2024.

PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,7 persen, diikuti oleh Partai Gerindra 13,0 persen, dan yang mengejutkan adalah PKB yang naik ke posisi ketiga untuk tingkat elektabilitasnya 11,1 persen.

Pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti Golkar, NasDem, Demokrat, PKS dan PPP diperkirakan akan lolos ambang batas parlemen. Soalnya mendapat raihan suara di atas empat persen, namun PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen.

“Peta elektroal masih bersifat volatif ditunjukkan oleh lebih dari separuh pemilih (54,5 persen) yang masih mungkin berubah pilihan politiknya. Hanya sekitar sepertiga dari total pemilih yaitu 35,6 persen yang sudah yakin denga pilihannya sheingga tidak akan mengalihkan pilihan ke partai politik lain,” ucapnya.

Pemimpin Paham Ekonomi

Melengkapi pemaparan survei, Aditya menyampaikan bahwa harapan yang tinggi dari masyarakat untuk keberlanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang cepat harus dijawab dengan program yang nyata, baik dari sisi partai politik maupun capres maupun cawapres.

Dia meyakini, jika ada capres yang menawarkan keberlanjutan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi maka perlu dibuat jelas seperti apa narasi besarnya hingga ke level operasional kerangka kebijakan.

“Situasi ini menciptakan momentum yang langka ketika masyarakat merasa puas dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan dan menginginkan agar bisa lebih berakselerasi,” ungkapnya.

Aditya mendorong, agar calon pemimpin nasional dan partai politik bisa menangkap tren tersebut dengan menghadirkan ekonomi yang kuat sekaligus memberikan harapan ke masyarakat.

“Situasi ini bisa menjadi momentum bagi capres atau cawapres yang memiliki konsep maupun rekam jejak di bidang ekonomi yang kuat untuk menarik hati masyarakat,” imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved