Pemilu 2024
Elektabilitas Sandiaga Uno sebagai Cawapres Kian Moncer, Salip Erick Thohir dan Mahfud MD
Survei Algoritma: Elektabilitas Sandiaga Uno sebagai Cawapres Salip Erick Thohir dan Mahfud MD
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Elektoral Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilu 2024 nanti mampu menyalip dua menteri sekaligus.
Kedua menteri itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum Mahfud MD.
Direktur Eksekutif Lembaga Peneliti dan Konsultan Algoritma, Aditya Perdana menyoroti pada bursa Cawapres yang cenderung lebih dinamis.
Menurutnya dalam survei terbaru yang dilakukan Algoritma ini ada dua nama yang meningkat pesat posisi elektoralnya di mata publik yaitu Sandiaga Salahudin Uno dan Mahfud MD.
Pada survei ini urutan untuk level elektoral cawapres adalah Sandiaga Salahudin Uno 11,3 persen; Erick Thohir 10,3 persen dan Mahfud MD 8,8 persen.
Angka ini sangat dinamis karena jika dibandingkan dengan Desember 2022 urutannya adalah Ridwan Kamil (11,8 persen), Sandiaga Uno 7,4 persen, dan Erick Thohir 6 persen.
Baca juga: FPI Desak Pemerintah Tutup Ponpes Al Zaytun, Bandingkan Penistaan Agama Ahok dengan Panji Gumilang
Baca juga: Viral Poster Tukang Ngibul Naik Haji, Musni Umar: Itu Fitnah! Anies Diundang Kerajaan Arab Saudi
“Kami melihat Sandiaga Uno momentumnya menguat signifikan, Ridwan Kamil mulai kehilangan akselerasinya yang sempat luar biasa, dan Mahfud MD muncul memikat publik bahkan sampai membuat Ridwan Kamil terpental dari tiga besar,” kata Aditya saat paparannya di AOne Hotel, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (26/6/2023).
Tiga Calon Capres Potensial
Algoritma juga meneliti tiga sosok calon presiden (Capres) yang potensial dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kata Aditya, bursa Capres dan Cawapres kian menarik karena ada rotasi dalam urutan dan juga dinamika nama-nama yang muncul ke level tiga besar bursa tersebut.
Berdasarkan survei nasional yang dilakukan Algoritma pada Juni 2023, tiga nama yang masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres adalah Ganjar Pranowo 29,3 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen dan Anies Baswedan 16,9 persen.
“Jika dibandingkan dengan Survei ALgoritma yang dilakukan enam bulan lalu yaitu Desember 2022 ada rotasi pilihan capres yang saat itu angkanya Ganjar Pranowo (25,1 persen), Anies Baswedan (18,7 persen) serta Prabowo Subianto (16,6 persen),” jelas Aditya.
Menurutnya, dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil, hal menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan.
Hanya sekitar sepertiga yaitu 33,9 persen pemilih yang sudah bahwa pilihan capresnya sudah final dan tak akan berubah pilihan.
“Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis. Sejalan dengan itu bursa untuk cawapres pun akan kian dinamis untuk menarik keyakinan calon pemilih,” paparnya.
Proyeksi bursa elektoral partai politik
Pada kesempatan yang sama, Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid menyampaikan bahwa ada volatilitas yang sangat kentara di proyeksi bursa elektoral partai politik peserta Pemilu 2024.
PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,7 persen, diikuti oleh Partai Gerindra 13,0 persen, dan yang mengejutkan adalah PKB yang naik ke posisi ketiga untuk tingkat elektabilitasnya 11,1 persen.
Pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti Golkar, NasDem, Demokrat, PKS dan PPP diperkirakan akan lolos ambang batas parlemen. Soalnya mendapat raihan suara di atas empat persen, namun PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen.
“Peta elektroal masih bersifat volatif ditunjukkan oleh lebih dari separuh pemilih (54,5 persen) yang masih mungkin berubah pilihan politiknya. Hanya sekitar sepertiga dari total pemilih yaitu 35,6 persen yang sudah yakin denga pilihannya sheingga tidak akan mengalihkan pilihan ke partai politik lain,” ucapnya.
Pemimpin Paham Ekonomi
Melengkapi pemaparan survei, Aditya menyampaikan bahwa harapan yang tinggi dari masyarakat untuk keberlanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang cepat harus dijawab dengan program yang nyata, baik dari sisi partai politik maupun capres maupun cawapres.
Dia meyakini, jika ada capres yang menawarkan keberlanjutan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi maka perlu dibuat jelas seperti apa narasi besarnya hingga ke level operasional kerangka kebijakan.
“Situasi ini menciptakan momentum yang langka ketika masyarakat merasa puas dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan dan menginginkan agar bisa lebih berakselerasi,” ungkapnya.
Aditya mendorong, agar calon pemimpin nasional dan partai politik bisa menangkap tren tersebut dengan menghadirkan ekonomi yang kuat sekaligus memberikan harapan ke masyarakat.
“Situasi ini bisa menjadi momentum bagi capres atau cawapres yang memiliki konsep maupun rekam jejak di bidang ekonomi yang kuat untuk menarik hati masyarakat,” imbuhnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| DKPP Jatuhkan Sanksi Ketua dan 4 Anggota KPU karena Sewa Jet Pribadi di Pemilu 2024 |
|
|---|
| Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
|
|---|
| Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
|
|---|
| DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
|
|---|
| Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/direktur-eksekutif-lembaga-peneliti-dan-konsultan-algoritma-aditya-perdana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.