Viral di Media Sosial
Massa Akan Kembali Kepung Ponpes Al-Zaytun Pagi Ini, Tuntut Panji Gumilang Ditangkap
Forum Solidaritas Dharma Ayu akan berdemonstrasi di Ppnpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023) ini tuntut Panji Gumilang ditangkap
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kelompok massa yang menamakan diri Forum Solidaritas Dharma Ayu akan menggeruduk dan berdemonstrasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023) pagi ini.
Mereka menuntut Ponpes Al-Zaytun ditutup serta mendesak pimpinannya Panji Gumilang ditangkap.
Aksi menuntut penutupan Pondok Pesantren Al-Zaytun tersebut rencananya akan digelar mulai pukul 10.00, Kamis.
Dalam surat pemberitahuan aksi yang mereka kirimkan ke Polres Indramayu, disebut aksi akan diikuti sekitar 10 ribu orang.
Dalam surat itu forum ini juga mengungkap, aksi mereka lakukan sebagai panggilan hati.
Mereka menyebut, apa yang dilakukan pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, secara tak langsung menantang masyarakat Indramayu dan muslimin secara keseluruhan.
Baca juga: Meski Panji Gumilang Bikin Gaduh, Wagub Jabar Minta Warga Tak Demo Al Zaytun, Ini Alasannya
Pernyataan Panji Gumilang yang menyebut Al Quran hanya karangan Nabi Muhammad SAW dan bukan kalam ilahi, menurut Forum Solidaritas Dharma Ayu, sudah merupakan suatu penistaan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Itu sebabnya, selain menuntut penutupan Ponpes Al-Zaytun, mereka juga menuntut Panji Gumilang untuk segera diproses hukum.
"Tangkap Panji Gumilang dan musnahkan Ponpes Al-Zaytun," tulis Forum Solidaritas Dharma Ayu dalam surat pemberitahuannya ke Polres Indramayu.
Tak hanya menuntut pembubaran Ponpes Al-Zaytun dan penangkapan Panji Gumilang, Forum Solidaritas Dharma Ayu juga menuntut pengusutan atas lahan negara yang selama ini dikuasai Ponpes Al-Zaytun.
"Ungkap sumber dana Ponpes Al-Zaytun," tulis mereka.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Tanggapi Dugaan Ponpes Al-Zaytun Sesat Pimpinan Panji Gumilang
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, mengatakan sudah melakukan sejumlah persiapan untuk mengamankan aksi ini.
"Persiapan kita sama seperti unjuk rasa kemarin. Begitu pula cara bertindak, dan pola pengamanannya, juga sama," ujarnya saat diminta keterangannya terkait aksi yang akan dilakukan Forum Solidaritas Dharma Ayu.
Ia mengatakan, bakal ada sekitar 1.200 personel polisi yang akan diterjunkan untuk mengamankan aksi. Jika dibutuhkan, Polres Indramayu juga akan meminta bantuan dari Polda Jabar dan juga polres-polres penyangga di sekitar wilayah Kabupaten Indramayu.
"Tapi masih kita update ya dan apakah nanti ada bantuan dari Polda sekian banyak atau dari polres penyangga sekian banyak, kita masih lihat situasi dahulu," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi akan melakukan pengalihan arus sementara lalu lintas di sekitar Ponpes Al-Zaytun.
Kapolres meminta para pengunjuk rasa bisa menyampaikan pendapat mereka di muka umum secara tertib.
"Kepada masyarakat kami juga imbau untuk tetap menjaga kondusifitas daerah," ujarnya.
Baca juga: MUI Panggil Panji Gumilang, Bila Mangkir Pesantren Akan Disidak
Ditemui saat melakukan kunjungan kerja di Islamic Center Indramayu, kemarin, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, meminta masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya polemik soal Ponpes Al-Zaytun kepada Pemprov Jabar. Gubernur, jamin Uu, akan bijaksana dalam mengambil keputusan akhir.
"Jangan main hakim sendiri," ujarnya.
Menurutnya pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan dan klarifikasi pada Jumat (23/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Panji Gumilang akan diperiksa oleh perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat dan Tim Investigasi Pemprov Jawa Barat.
Pemeriksaan itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berkaitan sengan sejumlah ajaran di Pondok Pesantren Al Zaytun yang dinilai menyimapng dari syariat agama Islam.
Di antaranya mencampur jemaah laki-laki dan perempuan ketika salagt berjamaah, mengganti kalimat syahadat.
Memperbolehkan haji di Indramayu, bukan di Mekkah hingga mengganti salam umat muslim dengan salam yahudi.
"Ini menyangkut keagamaan, menyangkut kemasyarakatan, oleh karena itu kikta mencoba untuk memanggil beliau di hari Jumat (23/6/2023), datang ke Gedung Sate untuk melaksanakan apa yang ditugaskan oleh Bapak Gubernur ke Tim (Investigasi)," ungkap Uu dalam tayangan TV One pada Rabu (21/6/2023).
Terkait pemeriksaan tersebut, Uu belum dapat memastikan kehadiran Panji Gumilang.
Hanya saja, berdasarkan laporan yang diterimanya, Panji Gumilang diungkapkan Uu telah bersedia datang ke Gedung Sate.
"Saya tidak bisa berandai-andai, kita lihat aja dulu. Nah yang namanya kehidupan yang akan datang kan kita tidak bisa terprediksi," ungkap Panji Gumilang.
Baca juga: Ridwan Kamil Tunggu Hasil Investigasi Soal Kontroversi Ponpes Al-Zaytun Pimpinan Panji Gumilang
"Tapi apa yang saya terima beritanya beliau akan pro aktif, dia akan mengikuti apa yang dilaksanakan oleh Tim (investigasi), kayaknya besar kemungkinan beliau akan datang," tambahnya.
Sementara itu, terkait besarnya gelombang penolakan, dirinya meminta agar masyarakat tetap menjaga situasi tetap damai dan kondusif.
Uu meminta masyarakat untuk mempercayakan proses penanganan Al Zaytun kepada Pemprov Jawa Barat.
"Ya makanya, tadi saya juga ke Al Zaytun-eh ke Indramayu, ketemu dengan Pak Sekda (Pemkab Indramayu) dan sebelumnya juga bertemu dengan para kyai yang ada di situ, Kyai Abbas, berbicara tentang ini," ungkap Uu.
"Karena kita kan perlu juga informasi-informasi lain yang harus kita sampaikan ke Pak Gubernur tentang hal ini," tambahnya.
Ultimatum Ridwan Kamil
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara mengenai polemik yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytu, Indramayu, Jawa Barat.
Lewat status instagramnya @ridwankamil, pada Senin (19/6/2023), pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan telah menerjunkan Tim Investigasi.
Dalam status berjudul 'POLEMIK PESANTREN AL ZAYTUN INDRAMAYU' itu dirinya pun meminta Pimpinan Ponpes Al Zaytun untuk bersikap kooperatif.
Apabila menolak, Ridwan Kamil menegaskan akan memproses hukum dan menutup permanen Ponpes Al Zaytun.
"Akan ditindaklajuti dengan menugaskan Tim Investigasi dari Pemprov Jawa Barat, untuk bertugas selama 7 hari untuk mencari fakta dan tabayun kepada pihak pengelola pesantren. Tim mulai bekerja besok Selasa 20 Juni 2023," tulis Ridwan Kamil.
Kolase Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat (Kolase Tribunnews)
"Saya meminta pihak Pesantren Al Zaytun untuk kooperatif dan memberikan jawaban seluas-luasnya. Jika tidak kooperatif maka akan ada konsekuensi hukum dan administrasi terkait eksistensi lembaga pendidikan dibawah binaan Kementrian Agama," jelasnya.
Baca juga: Ini Modus Panji Gumilang Rekrut Puluhan Ribu Pengikut, Mantan Pengurus Ponpes Al Zaytun Blak-blakan
Investigasi yang dilakukan katanya untuk mengusut tuntas polemik dan kontroversi yang terjadi.
Mengingat terdapat ribuan santri yang berada di Ponpes Al Zaytun saat ini.
"Semua langkah ini adalah seadil-adilnya proses yang kami akan lakukan, mengingat ada 5000-an siswa yang akan terdampak oleh setiap keputusan hukum yang menyertai proses ini," ungkap Ridwan Kamil.
"Demikian yang bisa saya sampaikan kepada masyarakat, terkait penanganan polemik dan kontroversi yang terjadi di Pesantren Al Zaytun ini. Hatur Nuhun," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Konten Kreator Aryo Bimo Curi Perhatian Publik, Tampilkan Kehangatan Bersama 2 Adik Perempuan |
|
|---|
| Diduga Jadi Korban Hipnotis, Warga Kehilangan Vespa hingga Handphone di Kebon Jeruk Jakbar |
|
|---|
| Copet Beraksi di Depan Pramono Anung dan Rano Karno, Polisi Minta Korban Lapor ke Polsek Menteng |
|
|---|
| Viral! Ketua OSIS SMAN 5 Purwokerto Jateng Diduga Gelapkan Dana, Begini Penjelasan Pihak Sekolah |
|
|---|
| "Stop Tot Tot Wuk Wuk" Viral di Medsos, Korlantas Hentikan Sementara Strobo pada Mobil Patwal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Demo-Pondok-Pesantren-Al-Zaytun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.