Viral Media Sosial

Ini Modus Panji Gumilang Rekrut Puluhan Ribu Pengikut, Mantan Pengurus Ponpes Al Zaytun Blak-blakan

Ini Modus Panji Gumilang Rekrut Puluhan Ribu Pengikut, Mantan Pengurus Ponpes Al Zaytun: Menguasai orang yang bodoh, bungkus yang batil dengan Agama

Editor: Dwi Rizki
Youtube Tribun Jatim
Ken Setiawan, mantan pengikut Panji Gumilang sekaligus mantan Pengurus Pondok Pesantren Al Zaytun 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ken Setiawan, mantan pengurus Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat blak-blakan soal modus perekrutan yang dilakukan Panji Gumilang.

Dirinya menjelaskan perekrutan yang dilakukan Panji Gumilang menggunakan sugesti agama.

Sehingga ribuan orang terdoktrin dan mau melakukan apa saja sesuai keinginan dengan Panji Gumilang.

Hal tersebut disampaikan Ken usai mengikuti silaturahmi kebangsaan bersama MUI dan Kementerian Agama dalam menindaklanjuti Pesantren Al-Zaytun pada Senin (19/6/2023).

"Perekrutannya mereka menggunakan sugesti-sugesti agama, dan biasanya menggunakan pertemanan dan mereka seperti multilevel marketing, pemahaman yang dia yakini itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi harus disampaikan kepada orang lain," ungkap Ken dikutip dari Youtube Tribun Jatim.

"Satu merekrut lima, lima merekrut sepuluh, sepuluh merekrut 20 puluh, dan ini tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan pemikiran baru," jelasnya.

Baca juga: Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Negara Dalam Negara

Baca juga: Viral Pengikut Panji Gumilang Nyanyikan Lagu Yahudi Ketika Ponpes Al Zaytun Didemo Warga

Menurutnya, sugesti yang diberikan berdampak besar terhadap jemaah Al Zaytun.

Bahkan diungkapkannya, dampaknya lebih parah jika dibandingkan dengan narkoba.

"Jadi sakaunya lebih sakau ini daripada narkoba, kalau narkoba nanti direhabilitasi, dikurangi dosisnya (narkoba) dia sembuh, tapi kalau ini merasa paling benar," ungkap Ken.

"Merasa yang lain neraka semua, surganya dia. Yang lain kafir semua, yang beriman hanya dia. Ini kan bahaya sekali," tegasnya.

Terkait perekrutan, Ken menjelaskan tahapannya dimulai dengan berdialog dengan calon korban.

Lewat sejumlah sugesti, Panji Gumilang bisa merampok korban tanpa ada pemaksaan.

Sang korban katanya akan dengan sukarela menyerahkan harta bendanya.    

"Perekrutan itu tergantung calon korban, dulu itu kita maksimal dua jam saja, kita sudah pastikan orang yang bawa laptop, bawa dompet, bawa elektronik harus pindah tangan tanpa hipnotis, tanpa gendam, murni sebuah dialog, sebuah pengkondisian yang disugesti dengan sugesti agama," ungkap Ken.

"Ada istilah untuk menguasai orang yang bodoh, bungkus yang batil dengan agama. Merampok nggak apa-apa, tapi ini ayatnya, ini dalam kondisi perang, harta musuh bisa dipakai untuk perjuangan. Rampasan perang boleh dipakai untuk perjuangan," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved