Rabies
Waspada, Kasus Rabies di Jakarta Meningkat, Ini Cara Mengatasinya Jika Digigit Anjing atau Kucing
Dinkes DKI Jakarta mewaspadai kasus rabies yang meningkat akibat gigitan anjing atau kucing. Karena itu disiapkan rumah sakit rujukan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hewan peliharaan di DKI Jakarta semakin banyak, untuk itu harus diwaspadai berbagai kemungkinan buruk.
Salah satunya adalah gigitan dari hewan peliharaan seperti anjing atau kucing yang menderita sakit rabies.
Melihat kondisi ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penyediaan vaksin atau serum untuk kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR).
"Jumlah stok anti rabies masih cukup disediakan gratis," kata Kepala Seksi Surveillance, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, Rabu (21/6/2023).
Ia menyebut, vaksin atau serum diberikan di dua rumah sakit rujukan GPHR di Jakarta yaitu RSUD Tarakan dan RSPI Sulianti Suroso.
Adapun jumlah vaksin di kedua RS itu adalah masing-masing 100 vial.
Baca juga: Ada 16 Laporan Gigitan Hewan Hingga Juni 2023, Dinkes Kota Bekasi Belum Temukan Kasus Rabies
Ngabila menjelaskan, telah terjadi tren kenaikan kasus GPHR dari laporan rumah sakit di Jakarta.
Pada tahun 2022 ada 2669 kasus. Sementara pada tahun 2023 terdapat 1.528 kasus sampai dengan 19 Mei 2023.
"Kami minta masyarakat tetap waspada, jangan panik," ujarnya.
"Bagi yang memiliki hewan peliharaan lakukan vaksinasi rabies berkala untuk mencegah komplikasi dan kematian," imbuh Ngabila.
Baca juga: Jangan Sampai Peristiwa di Bali Terulang, Kenali Ciri-ciri Hewan Rabies dan Pertolongan Pertamanya
Gigitan hewan penularan rabies tidak hanya disebabkan oleh gigitan anjing, tetapi juga bisa pada kucing, monyet, kera, kelelawar, dan lain-lain yang membawa virus rabies.
Sementara untuk gejala dari hewan yang memiliki rabies diantaranya lebih agitasi, kejang ada kelumpuhan di organ tubuh tertentu, banyak mengeluarkan liur atau hipersalisasi dan batuk atau pilek
Melihat kasus ini, masyarakat sudah harus tahu apa yang dilakukan ketika baru saja digigit oleh anjing.
Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP) membagikan tiga hal yang harus dilakukan.

Cuci luka dengan air mengalir
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.