Rabies

Waspada, Kasus Rabies di Jakarta Meningkat, Ini Cara Mengatasinya Jika Digigit Anjing atau Kucing

Dinkes DKI Jakarta mewaspadai kasus rabies yang meningkat akibat gigitan anjing atau kucing. Karena itu disiapkan rumah sakit rujukan.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota
Ilustrasi Rabies - Saat ini di Jakrta kasus gigitan anjing rabies terhadap manusia meningkat, alhasil kasus tersebut meningkat. Dinkes DKI Jakarta pun minta masyarakat yang terkena gigitan anjing rabies untuk segera mencuci bersih. 

"Harus air mengalir. Supaya virus rabies bisa ikut ke bawah, keluar. Kalau cuma air baskom, virusnya hanya di situ terus,"ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (20/6/2023).

Dr Novie mengingatkan untuk mencuci luka harus selama 10-15 menit.

Pakai air sabun

"Harus pakai sabun. Pakai antiseptik bisa, tapi itu ada penelitian bilang kurang berperan. Jadi harus pakai sabun," tegasnya.

Bawa ke puskesmas atau rumah sakit

Pemerintah sendiri sudah membuat alur untuk kasus gigitan hewan penularan rabies.

"Jadi bila tidak dapat dikenali, kita lihat situasinya apakah di daerah endemi rabies atau tidak. Jika tidak dapat dikenali lihat lukanya. Kalau luka risiko tinggi, kita anggap sebagai rabies," tutur dr Novie.

Sehingga lakukan tiga cara tadi, kemudian diberikan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR).

Namun, jika hewan dikenali maka akan dilakukan observasi 10-14 hari.

"Bila dia hidup, tidak perlu, vaksinasi dapat dihentikan. Jika mati, periksa ke laboratorium kesehatan untuk melihat otaknya apakah ada virus rabies. Kalau lanjutkan pemberian VAR dan SAR (pada korban digigit)," paparnya lagi.

Sedangkan bila gigitan terjadi di daerah endemi, luka risiko rendah, segera berikan VAR dan lakukan observasi anjing.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved