Berita Jakarta

Pemuda Berbobot 300 Kg Kini Dalam Kondisi Kritis, RSCM Buat Ruangan Khusus dan Pasang Ventilator

Pihak rumah sakit memutuskan memodifikasi tempat tidur khusus untuk Muhammad Fajri sehingga dirinya bisa tidur dalam kondisi ideal. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
warta kota/gilbert sem sandro
RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Pasien obesitas dengan bobot hampir 300 kilogram, Muhammad Fajri (26) sudah ditempatkan di ruang khusus berukuran 6x6 meter yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. 

Dokter Sidharta Kusuma Manggala selaku KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM mengatakan, pasien MF dalam kondisi kritis, meskipun kesadarannya kini berangsur stabil. 

Hal itu membuat dirinya kini dipasangi sejumlah alat mulai dari oksigen, infus, monitoring jantung, hingga ventilator.

"Ruangannya alhamdulillah cukup luas ya. Saya mengira-ngira sekitar 6 x 6 meter dengan kamar mandi dalam, cuma kamar mandi dalamnya akan digunakan untuk petugas kesehatan di situ," ujar Sidharta dalam konferensi pers di RSCM, Rabu (14/6/2023).

"Kemudian ada ventilator, ada obat-obat infusan yang cukup banyak, terus kemudian juga ada monitoring jantung juga ada," imbuh dia. 

Baca juga: Penjelasan soal Tirah Baring yang Jadi Penyebab Pria di Tangerang Berbobot 300 Kg

RSCM mengakui kesulitan menangani Muhammad Fajri, pasien obesitas asal Tangerang berbobot 300 kg. Berikut alasannya.
RSCM mengakui kesulitan menangani Muhammad Fajri, pasien obesitas asal Tangerang berbobot 300 kg. Berikut alasannya. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Selain itu, lanjut Sidharta, pihak rumah sakit juga memodifikasi tempat tidur khusus untuk MF sehingga dirinya bisa tidur dalam kondisi ideal. 

"Bed-nya memang kami modifikasi. Kemarin terima kasih dari bagian teknik membantu kami untuk membuat bed modifikasi sehingga dia dalam kepalanya sedikit naik ya, karena itu adalah posisi yang paling ideal untuk perawatan ICU," kata dia.

Dijelaskan oleh Sidhrata, pasien MF mendapatkan perawatan dari bagian rehabilitasi medik yang membantunya untuk menggerakan badan.

"Jadi kan emang pasien yang sakit kritis kan juga harus dilakukan gerakan pasif yang menggerakkan badannya segala macam kan," kata Sidharta.

Kritisnya pergerakan badan MF membuatnya perlu dibantu lima dokter untuk sekadar menggerakkan tangan dan kakinya. 

Selain itu, MF juga dipasangi selang khusus untuk membantunya mendapat gizi dari makanan.

"Gizinya juga diberikan via selang dulu sementara, karena kan dipasang alat bantu nafas dan perawat juga ada satu dua orang standby di situ," ungkap dia.

"Dan kami ada satu meja di pojok buat menulis status pasien dan instruksi-instruksi dari 17 dan lebih dokter-dokter tersebut," lanjutnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan, kasus yang menimpa MF merupakan hal yang langka. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved