Pemilu 2024

PDIP Satu Komando Dukung Ganjar Pranowo, Kerahkan Mesin Partai Mulai dari Tingkat RW

PDIP Satu Komando Dukung Ganjar Pranowo, Kerahkan Mesin Partai Mulai dari Tingkat RW

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Yulianto
Bakal Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo saat menghadiri pertemuan tertutup di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023). 

 

 

Tanya: Embrio politik identitas yang memicu perpecahan begitu tinggi pada Pilkada 2017 lalu, dan mungkin masih terasa sampai sekarang. Apa yang dilakukan Anda, agar politik identitas ini tidak kembali tinggi seperti masa lalu?

 

Jawab: Perbedaan itu kan sunahtullah (hukum alam), saya kalau ditanya Gembong apakah kamu dulu lahir mau dari orang Jawa? Saya kalau boleh milih, saya nggak mau lahir dari orang Jawa, tapi kan saya ditakdirkan lahir dari orang Jawa.

 

Jadi memang dari sononya seperti itu, karena itu yah pengalaman tadi tahun 2017 kami harapkan itu pengalaman yang pertama dan terakhir. Saya yakin seluruh warga Ibu Kota menyadari hal itu, masak antartetangga saja karena beda pilihan jadi tidak harmonis.

 

Ayo kita kembali, bahwa Pemilu yang akan kita lewati sama-sama ini akan bersifat gembira, ini kan pesta. Kita bergembira tentunya dengan cara-cara yang bertanggung jawab, karena kita akan menentukan arah bangsa ini yang mana nanti ujungnya kita wariskan kepada anak dan cucu kita.

 

Kalau di Jakarta relatif bibit-bibit (politik identitas) itu sudah mulai cairlah, termasuk di DPRD. Kalau di DPRD sebetulnya sama yang dilakukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo (harmonis), tetapi sekali lagi apa yang terjadi di atas (pimpinan) kan belum tentu terjadi di bawah (masyarakat).

 

Di bawah ini biasanya perseturuan mereka lebih panjang, tapi ketika kami tidak kompori (provokator) saya yakin pengalaman 2107 lalu adalah cermin bagi Jakarta, sehingga tidak terulang lagi apda 2024 nanti. Ini kan kerja (Pemilu) untuk membangun bangsa, tapi kerja dalam kegembiraan dan kerja dalam semangat kegotong royongan sehingga ketika beda pilihan bukan berati kita bermusuhan.

 

Itu hak yang kita miliki, tapi hak yang kita miliki untuk merubah arah bangsa ini tentunya mesti kita gunakan dengan tanggung jawab. Dan kita harus mewariskan ini kepada generasi muda ke depan, sebab pertama mereka tidak apriori terhadap politik, kedua mereka bertanggung jawab terhadap bangsa ini.

 

Caranya bagaimana? Caranya dengan menentukan calon pemimpin yang bisa membawa arah pembangunan bangsa ini ke depan biar lebih baik. (faf)

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved