Pendatang Baru

Ribuan Warga Pendatang Baru Mulai Mendiami Jakarta Selatan, Terbanyak di Kecamatan Jagakarsa

Setiap arus balik lebaran selalu saja pendatang baru memenuhi tiap wilayah, salah satunya di Jakarta Selatan.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Valentino Verry
TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA
Ilustrasi - Tiap kali arus balik lebaran, warga pendatang baru pasti hadir di Jakarta karena ingin mengadu nasib. Salah satu wilayah yang diburu adalah Jakarta Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.453 pendatang baru, mulai menetap di DKI Jakarta, khususnya Kota Administrasi Jakarta Selatan, pasca berakhirnya arus mudik lebaran 2023.

Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kasudindukcapil) Jakarta Selatan, Muhammad Nurrahman mengatakan, terdapat dua kondisi terkait dengan pendatang baru tersebut.

Kondisi pertama kata Nurrahman, yakni para pendatang baru tersebut memang berniat pindah sesuai domisili yang mereka tentukan.

Baca juga: Khawatir Kasus Covid-19 Naik, Pemprov DKI Jakarta Harus Periksa Kartu Vaksin Warga Pendatang Baru

"Terkait dengan pendatang ini ada dua kondisi. Pertama, memang penduduk itu menginginkan pindah sesuai dengan alamat, tetapi ada persyaratannya, ada penjaminnya," katanya, Minggu (28/5/2023).

Sedangkan kondisi kedua, lanjut Nurrahman, yakni para pendatang tersebut berasal dari daerah, dan berniat untuk mengontrak atau biasa disebut dengan penduduk non permanen.

"Terhadap penduduk non permanen juga, seharusnya dia melapor bahwa saya di Jakarta loh, ada secara administrasinya," ungkapnya.

Berdasarkan data, para pendatang baru tersebut, kebanyakan memilih Kecamatan Jagakarsa sebagai tempat tinggal.

Baca juga: Syarat Heru Budi Hartono untuk Pendatang Baru Jakarta Harus Punya Pekerjaan Dianggap Rasional

Mulai dari Kelurahan Ciganjur, Cipedak, Srengseng Sawah, Bintaro, Petukangan Utara, Pejaten Timur, hingga Kebayoran Lama Utara.

Di samping itu, para pendatang baru itu juga berasal dari beberapa daerah di Indonesia.

Terbanyak dari Jawa Barat dengan total 539 orang, disusul daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Lampung, Provinsi Banten, Sumatera Selatan, serta Sumatera Utara.

Nurrahman pun mengimbau kepada setiap pemerintah Kecamatan di Jakarta Selatan untuk melaporkan terkait data pendatang baru di wilayahnya.

"Terhadap penduduk yang hanya mengontrak sementara dan dia disebut penduduk non permanen, ini seharusnya juga melaporkan, makanya kami melakukan sosialisasi mengundang RT RW juga, nanti mereka memberikan laporan itu," ujarnya.

Selain itu, Setiabudi juga menjadi wilayah yang diincar pendatang baru.

Mereka (pendatang), melancong ke Jakarta diduga untuk mengadu nasib, berharap dapat mengubah ekonomi keluarga saat merantau ke Jakarta.

Beberapa pendatang tersebut, tentunya harus mempersiapkan berbagai dokumen, hingga administrasi kependudukan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved