Sarwono Kusumaatmadja Meninggal Dunia

Sahabat Lama Ungkap Sakit Penyebab Wafatnya Sarwono Kusumaatmadja, Sedang Kemoterapi Kanker Paru

Tokoh nasional Sarwono Kusumaatmadja wafat dalam usia mendekati 80 tahun, Jumat (26/5/2023). Ia meninggal di Adventist Hospital, Penang, Malaysia

Editor: domu d ambarita
hand-over
Sarwono Kusumaatmadja bersama keluarga. Mantan Menteri Lingkungan Hidup, mantan Menteri Eksplorasi Kelautan dan Perikanan yang juga mantan anggota DPD, Sarwono Kusumaatmadja wafat wafat Jumat 26 Mei 2023. 

JAKARTA, WARTAKOTA-  Tokoh nasional Sarwono Kusumaatmadja wafat  di Adventist Hospital, Penang, Malaysia, Jumat  26 Mei 2023 sore. Ia meninggal pada usia mendekati 80 tahun.

Kabar duka ini dibenarkan Leonardo J Renyut, sahabat Sarwono di Jakarta. 

“Mengenai kabar duka, meninggalnya pak Sarwono, saya dapat dapat dari mantan asisten pribadi  beliau, mas Min Hadi, hari ini. Sore ini,” kata Ardo, sapaan akrab Leonardo J Renyut melalui sambungan telepon, Jumat sore.

Menurut Ardo, Sarwono menjalani pengobatan sakit kanker paru-paru. “Sudah dua kali kemo,” katanya. Beberapa tahun sebelumnya, ia pernah operasi jantung. 

“Saya sangat berduka. Beliau menjadi sosok yang superistemewa. Saya bersyukur bisa kenal dan bersahabat akrab dengan beliau. Sosok yang cerdas, tokoh yang bersahaja,  egaliter dan demokratis. Politisi yang berintegritas dan  memegang teguh politik yang bernilai,” ujar Ardo.

Baca juga: Profil Sarwono Kusumaatmadja, Mantan Menteri Era Soeharto Jebolan Teknik Sipil ITB 

Sarwono Kusumaatmadja (kedua dari kiri) bersama Leonardo J Renyut (kanan) dan kawan-kawan, saat peluncuran buku Memoar Sarwono Kusumaatmadja, Menapak Koridor Tengah di Jakarta, 28 September 2018.
Sarwono Kusumaatmadja (kedua dari kiri) bersama Leonardo J Renyut (kanan) dan kawan-kawan, saat peluncuran buku Memoar Sarwono Kusumaatmadja, Menapak Koridor Tengah di Jakarta, 28 September 2018. (hand-over)

Ardo menambahkan, “Saya benar-benar beduka. Sebab saya baru Kamis kemarin berkontak dengan bang Rezal (Rezal Kusumaatmadja, Red), anak tertua beliau. Katanya, kemo sedang dihentikan karena situasi kesehatan pak Sarwono sedang menurun. Ternyata hari ini kabar duka.”

“Pak Sarwono Kusumaatmadja sudah kembali ke hadirat Allah jam 17.15 di Penang,” demikian pesan via whatsapp diterima redaksi Tribunnews.com  pukul 17.22 WIB.  

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un/ Telah berpulang Bapak Sarwono Kusumaatmadja. Mohon dimaafkan segala khilaf dan kesalahan beliau,” demikian informasi selanjutnya.

Lelaki kelahiran Jakrta 24 Juli 1943 itu sarjana Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (1974). 

Menurut Ardo, Sarwono sakut kanker paru. “Sudah dua kali kemo,” katanya. Beberapa tahun sebelumnya, ia pernah operasi jantung. 

Kali pertama perkenalan dengan Sarwono, sebut Ardo, ketia ia menjaba Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), tahun 1993.

Ketika itu, Ardo mengundang Sarwono yang tengah menjabat  Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998), sebagai pembicara pada acara Konferensi Studi Nasional (KSN) PMKRI. 

Sarwono Kusumaatmadja bersama keluarga. Mantan Menteri Lingkungan Hidup, mantan Menteri Eksplorasi Kelautan dan Perikanan yang juga mantan anggota DPD, Sarwono Kusumaatmadja wafat  wafat Jumat 26 Mei 2023.
Sarwono Kusumaatmadja bersama keluarga. Mantan Menteri Lingkungan Hidup, mantan Menteri Eksplorasi Kelautan dan Perikanan yang juga mantan anggota DPD, Sarwono Kusumaatmadja wafat wafat Jumat 26 Mei 2023. (hand-over)

Kemudian perkenalan berlanjut menjadi kawan dekat dan akrab. “Kami, bersama Pak Sarwono pak Edi Sudrajat, Sutradara Ginting Sinisuka, Joko Sujatmiko, Siswono Yudhohusodo kemudian mendirikan GKPB (Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa)  tahun 1998,” katanya.

GKPB selanjutnya berubah nama menjadi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dipimpin mantan Panglimba TNI Edi Sudrajat, seterusnya  menjadi PKPI.

“Kami sangat akrab. Sangat akrab lah dengan beliua. Sampai-sampai seperti saudara. Bercanda, bergurau. Saat beliau menjabat Menteri Eksplorasi Kelautan (1999-2001), saya sering diajak ke daerah. Dan di rumah pun, saat tidak ada ada pembantu, kami makan sederhana, makanan seadanya di rumah,” ujar Ardo.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved