Pemilu 2024

Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Sebut Gibran Tidak Akan Mau Jadi Cawapres Prabowo Subianto

"Saya tidak meyakini Mas Gibran mengambil itu (cawapres Prabowo) . Mas Gibran ingin berproses bertahap, dari walikota menjadi gubernur

Editor: Ahmad Sabran
tribunnews.com
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming bikin DPP PDIP kesal. Senin (22/5/2023), Gibran pun dipanggil akan akan dikenakan sanksi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-  Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dikabarkan mendapat panggilan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan.

Kabar itu diperoleh Gibran usai ditelepon oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto pada Sabtu (20/5/2023) pagi atau satu hari usai Gibran bertemu Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, Gibran bertemu Prabowo di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam.

Berbagai spekulasi pun menyeruak, antara lain dugaan akan menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Namun putra Presiden Jokowi diduga tidak akan memilih maju di Pilpres, namun akan menyelesaikan tugasnya di Solo kemudian melanjutkan karier politik sebagai gubernur.

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pengarah Musyarawah Rakyat (Musra) Andi Gani Nena Wea. Menurutnya Gibran tidak akan tergiur oleh iming-iming apapun dari Prabowo.

"Saya tidak meyakini Mas Gibran mengambil itu (cawapres Prabowo) . Mas Gibran ingin berproses bertahap, dari walikota menjadi gubernur. Ada saatnya nanti pasti menjadi pemimpin nasional," katanya, dihubungi via telepon, Minggu (21/5/23).

Andi menyatakan, sejauh ini Gibran sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda yang potensial. Program kerja dan langkah politiknya banyak menarik perhatian publik. Harapan publik yang semakin bertumbuh kepadanya harus dikelola dengan tepat. Gibran sudah cerdas untuk tidak terburu-buru tergiur melakukan lompatan politik yang cenderung instan.

Baca juga: Cuma Lima Langkah dari Polsek Jatinegara, Rumah Apin Malah Disatroni Preman Bayaran

Di samping itu, tak kalah penting juga melihat Gibran sebagai kader PDI Perjuangan. Loyalitas anak muda ini tak perlu diragukan.

"Mas Gibran cukup cerdas untuk tidak tergiur cawapres. Beliau masih muda dan banyak waktu untuk menempa diri, berproses dari walikota kemudian gubernur," jelasnya.

Sejalan dengan pemikiran itu, Andi juga menolak isu bahwa relawan Jokowi dan Gibran mendukung Prabowo. Andi Gani telah menghubungi jaringan relawan Jokowi di Jateng dan Jatim.

Kesimpulannya, klaim yang menyatakan 90 persen relawan Jokowi berpindah ke Prabowo itu tidak benar.

Baca juga: Wali Kota Jakut Pastikan Ruko Serobot Lahan Fasum di Pluit Dibongkar

"Itu klaim dari mana? Semua yang saya hubungi menyatakan mendukung Ganjar. Realitanya saya akui ada yang mendukung Prabowo tapi arus besar relawan Jokowi mendukung Ganjar. Jaringan Relawan Jokowi di luar negeri juga sudah mulai memanaskan mesinnya dengan deklaraai dukung Ganjar seperti di amerika, hongkong, dan taiwan," paparnya.

Menurutnya para relawan tetap solid mendukung Ganjar, dikarenakan para relawan masih meyakini bahwa hanya Ganjar yang bisa meneruskan kepemimpinan Jokowi. Bukan hanya dari sisi program kerja, tapi juga meneruskan gaya, komunikasi, dan, kedekatan kepada rakyat yang tanpa sekat.

Baca juga: Aset Kripto Diyakini Punya Peluang Bertumbuh di Indonesia Pada Masa Mendatang

"Tidak ada capres lain yang bisa ngobrol dengan rakyat akar rumput sebagus Mas Ganjar. Seperti kata Pak Jokowi di Musra kemarin, kita butuh pemimpin yang mau turun bersama rakyat," tegasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved